RiderTua.com – Di MotoGP, Ducati ingin membuka akademi pebalapnya sendiri.. Di tengah era dominasi yang luar biasa di MotoGP, dengan sapu bersih podium Mugello, Ducati tidak puas.
Sambil merayakan kesuksesan Marc Marquez dan pasukan Desmosedici-nya, pabrikan Borgo Panigale sudah mengarahkan pandangannya ke masa depan, di mana tujuannya adalah untuk memastikan bahwa keberhasilan memilih pembalap terbaik tidak terlalu sulit misalnya tidak harus merebut pembalap dari pabrikan lain. Dan solusinya, menurut CEO-nya, Claudio Domenicali, dengan pembentukan akademi pebalapnya sendiri, sebuah proyek untuk menanam benih hari ini dan memanen hasilnya di masa depan..
Ducati Ingin Membuat Akademi Pebalap Sendiri..
Setelah balapan yang sempurna di Mugello, dengan Marquez menang dan empat posisi teratas dipegang oleh tim erah, Domenicali mengonfirmasi bahwa pabrikan borgo panigale sedang mengadakan pembicaraan dengan Federasi Sepeda Motor Italia untuk mengeksplorasi bagaimana mereka dapat berkontribusi pada pengembangan juara generasi berikutnya.
Apakah jika ini diutamakan untuk pembalap berbakat yang dekat dengan markas Ducati, asal Italia (Spanyol punya sendiri) maka pembalap Ducati apakah mungkin hanya berasal dari Italia saja? Sebut saja di Spanyol sudah banyak ‘Akademi dan ajang balap sendiri’..
- CEV Repsol (FIM JuniorGP World Championship)
- Rufea Circuit (Lleida) dan Circuito de Almería
- Academi Monlau Repsol (Monlau Competición)
- Academi Aspar (Aspar Team)
- Jorge Lorenzo Junior Team
Akademi Ducati
Sebuah inisiatif yang berasal dari refleksi akademi muda saat ini… “Saya tidak akan mengatakan tidak ada pembalap muda yang kuat saat ini.. beberapa sedang berkembang. Mungkin masih ada lagi, tetapi ada beberapa,” kata bos Ducati itu mengenai kehadiran pembalap muda Italia di kejuaraan dunia.
Visi Ducati tidak sekedar membuat balapan dengan trofi Ducati saja. Tujuannya adalah untuk menciptakan struktur pelatihan yang solid dan mudah diakses.
“Kami belum mendefinisikan apa pun, tetapi kami ingin melihat apakah kami dapat berkontribusi dengan membangun Akademi tempat, dengan semua motor yang sama dan dengan biaya yang wajar, kami dapat mengembangkan bakat atau memamerkan bakat yang ada.. Kami ingin melakukannya secara luas. Oleh karena itu, proyek tersebut ada di dalam program dan sedang dipelajari, mencari formula terbaik untuk melaksanakannya,” jelas Domenicali.
Di Italia baru Akademi VR46 yang ada hasilnya
Gagasan tentang ‘Akademi Ducati’ ini merupakan perubahan paradigma dan evolusi alami dalam strategi pabrikan Italia tersebut. Hingga saat ini, model yang sukses untuk melatih bakat Italia telah diwujudkan dalam Akademi Pembalap VR46. Sekolah Valentino Rossi telah menjadi pabrik juara yang tak tertandingi, memasok grid MotoGP dengan pembalap berkaliber Pecco Bagnaia, Franco Morbidelli, Marco Bezzecchi, dan Luca Marini. Namun, ini adalah proyek yang terkait dengan tokoh legendaris, bukan pabrikan.
Usaha Ducati akan menjadi yang pertama dari jenisnya yang dipimpin langsung oleh pabrikan motor yang berlaga di MotoGP, yang berupaya menciptakan ekosistem Ducati sendiri dari bawah ke atas. Ini akan menjadi cara untuk mengamankan potensinya sendiri, untuk membentuk bakat masa depan di bawah filosofi Borgo Panigale dan dengan teknologinya sendiri sejak usia dini, menjamin garis suksesi langsung untuk tim pabrikan dan satelitnya di masa depan.
Proyek ini, meskipun menarik, masih dalam tahap awal, seperti yang diakui Domenicali sendiri. “Ada beberapa opsi dalam rencana, dan kita akan lihat. Kami sedang mempelajari ini dan mencoba memahami cara melaksanakannya.. kami ingin melakukannya,” pungkasnya..
🤣🤣🤣🤣 orang Italia jarang yang bisa menang dengan motor DUCATI…. Bahkan ROSSI yang katanya legenda hidup MotoGP 2 musim membela DUCATI mentok jadi runner-up 🤣🤣🤣🤣
Ya karena motor Italia bagusnya baru-baru ini saja… setelah era Dovi ganti Pecco… memang Pecco bukan Italia? dari Surabaya?🤭