RiderTua.com – Yamaha mengalami akhir pekan yang sulit di MotoGP Mugello. Miguel Oliveira finis di posisi ke-13 dan menjadi pembalap Yamaha terbaik pada balapan utama GP Italia. Rider Pramac Yamaha itu unggul tipis 0,007 detik atas Fabio Quartararo yang finis tepat di belakangnya dan tertinggal 26 detik dari pemenang Marc Marquez.
“Itu hanya membuatnya sedikit lebih baik. Jujur, kami harus fokus pada hasil dan selisih waktu dengan pemenang. Gap 26 detik itu terlalu besar bagi kami. Kami kurang power dan kecepatan. Selain itu, tidak mudah untuk mengendalikan balapan dengan getaran dan cuaca panas. Kami tidak dapat menyalip. Semua ini membuat situasi menjadi mustahil untuk dikendalikan. Jika ingin mengikuti pembalap lain, kami harus menekan ban bekerja sangat keras,” jelas Oliveira.
Miguel Oliveira : Kami Tidak Bisa Mengerem dengan Benar dan Kehilangan Waktu Saat Masuk Tikungan
Selama ini top speed yang rendah menjadi kelemahan utama Yamaha M1. Tetapi menurut Miguel Oliveira, itu bukan penyebab hasil buruk di Mugello. “Letak masalah bukan di lintasan lurus, tetapi saat keluar tikungan. Semua yang kami lakukan rasanya terlalu lambat. Kami tidak mengerem dengan benar dan kehilangan waktu saat masuk tikungan. Kami ingin membawa kecepatan tinggi ke tikungan dan mengelola ban dengan lebih baik saat keluar tikungan. Semua ini sulit bagi kami, karena kami sudah berada di batas kemampuan di semua aspek,” ungkap rider asal Portugal itu.
Setelah balapan 23 lap, Oliveira tampak kelelahan. “Saya kelelahan, tetapi tidak ada hubungannya dengan cedera saya. Saya hanya kelelahan,” jelas rider berusia 29 tahun itu.
Akhir pekan ini balapan berikutnya digelar TT Belanda di Assen. Lintasannya seharusnya lebih cocok untuk Yamaha M1, dan kondisinya juga seharusnya menguntungkan mereka. “Assen memiliki karakteristik berbeda yang seharusnya memungkinkan kami untuk lebih dekat dengan pebalap di depan. Mudah-mudahan suhu sedikit lebih dingin, yang akan cocok dengan motor kami. Saya harap kami akan lebih kompetitif di sana,” pungkas rekan setim Jack Miller itu.
