Davide Tardozzi : Untuk Masalah Pecco Bagnaia, Gigi Dall’Igna akan Secepatnya Menemukan Solusi

RiderTua.com – Pecco Bagnaia gagal meraih podium setelah hanya mampu finis ke-4 di GP Italia. Usai balapan Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) mengatakan, “Setelah tiga kemenangan berturut-turut di Mugello, tentu Pecco berharap hasil lebih baik. Sejak awal musim, kami kesulitan dengan masalah-masalah kecil yang dihadapi Pecco. Dia kehilangan kepercayaan diri pada kekuatannya sendiri yakni kemampuan untuk mengerem keras dan membawa kecepatan tinggi saat masuk ke tikungan.”

Pencapaian gemilang Marc Marquez musim ini berbanding terbalik dengan rekan setimnya Bagnaia. Pada hari Sabtu di Mugello, Baby Alien meraih pole position ke-100 dalam kariernya dan dia menyapu bersih seluruh kemenangan sprint race musim ini. Dan juara dunia 8 kali itu merayakan kemenangan Grand Prix ke-93 pada hari Minggu.

Davide Tardozzi : Untuk Masalah Pecco Bagnaia, Gigi Dall’Igna akan Secepatnya Menemukan Solusi

Pecco Bagnaia gagal meraih podium setelah kalah dalam duel melawan Fabio Di Giannantonio dalam balapan utama di Mugello. Balapan akhir pekan di GP Italia menjadi tolok ukur penting bagi rider asal Turin Italia itu. Trek yang mengalir tersebut menjadi salah satu trek favorit mutlak bagi Pecco dalam beberapa tahun terakhir. Namun bukan perubahan yang didapatnya, juara dunia 3 kali itu justru tampil mengecewakan pada balapan kandangnya tahun ini.

Ducati telah melakukan beberapa kali perubahan set-up pada motor Desmosedici GP25 milik Pecco. Kemudian di Aragon ditemukanlah solusi untuk meningkatkan feel pada bagian depan dengan menggunakan cakram yang lebih besar dari ukuran standar yakni memakai 355mm bukan yang 340mm. Namun cakram rem besar tidak bisa digunakan di Mugello karena perbedaan lay out trek keduanya yang sangat jauh. Itulah alasan mengapa Pecco memutuskan kembali menggunakan cakram rem standar di Mugello.

Setelah finis ke-3 dalam sprint hari Sabtu, Pecco berharap tampil lebih baik dalam balapan utama hari Minggu. Benar saja, sejak awal murid Valentino Rossi itu tampil agresif dan sempat memimpin balapan. Kemudian dia terlibat duel seru yang mendebarkan melawan Marc Marquez dan kemudian juga dengan Alex Marquez. Penampilan kuatnya menyiratkan kembalinya Pecco seperti yang dulu.

Bisa dibilang, Pecco juga kalah strategi melawan Marc Marquez. Sementara rider berusia 32 tahun itu menghemat bannya, Bagnaia justru mengambil risiko yang jauh lebih besar dan harus membayar harga mahal untuk penampilan agresifnya tersebut selama balapan. Pada lap ke-21 dari 23 lap, Pecco terus melebar yang membuat Diggia yang tepat berada di belakangnya tidak menyia-yiakan kesempatan untuk menyalipnya dan kemudian berhasil meraih podium untuk tim VR46.

Dari penampilan Pecco Bagnaia ini menunjukkan bahwa masih ada masalah. “Kami belum menemukan solusinya. Namun kami tahu dan kami dapat melihatnya saat menganalisis data, bahwa Pecco masih cepat. Kami percaya padanya, tetapi kami kesulitan menemukan solusi. Namun Ducati terus berupaya mencari solusi setiap hari, dan menurutku Gigi Dall’Igna akan secepatnya menemukan solusinya,” tegas Tardozzi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika Marc Marquez naik podium di Italia, dia selalu dicemooh dan disoraki oleh hatters-nya. Dan hal ini juga terjadi di GP Italia kali ini, meskipun saat ini Baby Alien membela tim pabrikan asal Italia Ducati. Usai meraih kemenangan Sprint, Marquez mendapat cemoohan dari penonton. Melihat hal tersebut, Davide Tardozzi berusaha meredamnya. Bahkan dia sempat marah sambil berkata, “Ya Tuhan, dia memakai baju merah (warna tim pabrikan Ducati).”

“Marc adalah seorang juara dunia yang melakoni balapan dengan fantastis. Kita hanya bisa memuji pembalap seperti itu. Jika kita penggemar pembalap lain, kita tidak perlu melakukan apa pun. Tetapi saya tidak menyukai apa yang saya dengar pada hari Sabtu,” pungkas Tardozzi.

© ridertua.com