RiderTua.com – Romano Albesiano meninggalkan Aprilia untuk bergabung dengan Honda bersama dengan Antonio Jimenez dan Aleix Espargaro. Bos asal Italia itu kini menjabat sebagai Direktur Teknis sejak 1 Januari 2025. Di bawah kepemimpinannya, RC213V mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Honda memenangkan GP Prancis dalam kondisi wet race berkat Johann Zarco dan kemudian rider LCR Honda itu meraih podium setelah finis ke-2 dalam dry race di Silverstone. Dalam 8 seri pertama musim 2025, Zarco menempati peringkat 6 sebagai pembalap Honda terbaik sekaligus pembalap non-Ducati terbaik.
Romano Albesiano : Kedatangan Martin Bagus untuk Honda Tapi Buruk untuk Aprilia
Kemajuan ini membangkitan harapan bagi orang-orang yang terlibat dalam proyek dan inilah yang dirasakan Romano Albesiano. “Bersaing untuk memperebutkan gelar dunia tahun depan? Jujur, saya tidak tahu. Namun dalam upaya memenangkan balapan, saya mengharapkan hal ini. Kami tidak lagi menginginkan konsesi, mudah-mudahan kami kehilangan konsesi di akhir musim ini. Kami akan senang kehilangannya,” ujar Albesiano.
Albesiano berharap Honda semakin meningkat di paruh kedua musim 2025 dengan beberapa pembaruan yang direncanakan. “Kami memiliki daftar hal-hal baru yang cukup padat untuk dibawa hingga ke akhir musim. Kita akan melihat perkembangan motor yang cukup cepat. Kami akan punya pembaharuan sasis dan mesin. Banyak pengembangan yang sedang berlangsung. Saya terkejut karena sebagian besar karakteristiknya ternyata positif,” jelasnya.
Ketika Albesiano datang ke Honda, dia memadukan metode kerja ala Eropa dan Jepang. “Ketika datang panggilan dari HRC, saya sangat gembira. Honda adalah produsen motor terbesar di dunia. Cara mereka mendekati pekerjaan sangat berbeda dan budayanya juga berbeda. Yang pasti, saya membawa pendekatan ala saya atau katakanlah pendekatan Eropa ke pengembangan dan pengujian Honda. Saya merasa tidak ada revolusi dalam hal ini. Kita harus memiliki passion dan kreatif, ini selalu menjadi karakter khas Honda,” ungkapnya.
Albesiano mengaku sempat terkejut dengan performa RC213V, yang dia perkirakan sangat buruk. Sebaliknya, dia menemukan ada banyak poin positif dari RC213V yang hanya 4 kali finis di 10 besar (termasuk sprint) pada 2024. “Jujur, melihat hasil dari tahun lalu saya mengira motornya tidak bagus sama sekali. Namun ketika saya bertanya kepada para pebalap untuk pertama kalinya, saya terkejut bahwa sebagian besar karakteristik motornya positif meskipun ada beberapa hal tertentu yang benar-benar buruk,” ungkap Albesiano.
Lebih lanjut Albesiano menjelaskan, “Ini adalah kondisi yang memungkinkan kita untuk mengatasi masalah-masalah tertentu tersebut dan memperbaiki situasi dengan cukup cepat. Dari tahun lalu hingga tahun ini, peningkatan terbaik mungkin adalah penyaluran torsi yang lebih dapat dikontrol oleh pebalap. Beberapa pengembangan dalam strategi elektronik seperti kontrol traksi.”
“Kemudian, mungkin kami mengubah pendekatan saat balapan akhir pekan dan berbagi informasi sebanyak mungkin. Yang pasti, kami dapat meningkatkan sesuatu yang membantu kami meningkatkan top speed untuk membantu pebalap menyalip dan tidak mudah disalip. Kami mulai memahami bagaimana komponen memengaruhi getaran. Pengereman mungkin merupakan aspek terpenting di MotoGP modern, ini adalah area yang masih dapat kami tingkatkan,” imbuh Albesiano yang mengambil alih kendali program balap Aprilia sejak Gigi Dall’Igna memilih bergabung dengan Ducati pada akhir 2013.
Jorge Martin, juara dunia MotoGP 2024 itu memutuskan mengakhiri kontrak lebih awal dengan Aprilia karena kecewa dengan performa RS-GP yang tidak kunjung kompetitif hingga seri ke-6 musim 2025. Rumornya, rider Spanyol itu akan pindah ke Honda tahun depan dengan tawaran gaji yang sangat menggiurkan.
Jelas, ini adalah topik yang rumit bagi Albesiano. “Yang pasti, jika Martin datang itu akan menjadi hal yang sangat baik bagi Honda. Tapi akan menjadi hal yang buruk bagi Aprilia. Saya baru saja keluar dari perusahaan itu, jadi saya tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai hal ini,” pungkas Albesiano.
