RiderTua.com – Alvaro Bautista menyentil Ducati, dimana seharusnya pabrikan Italia itu memperlakukan dia seperti yang dia lakukan pada Marquez.. Bautista sangat senang setelah berhasil naik podium lagi, tetapi masih jauh dari posisi terdepan. Dia juga berbicara mengenai keputusan Ducati untuk ‘menyingkirkannya’…
Alvaro Bautista Menyindir Ducati: Seharusnya Perlakukan Saya Seperti Marquez
Alvaro Bautista mengakhiri balapan akhir pekan WSBK di Misano Adriatico dengan performa yang semakin baik. Setelah Sabtu yang cukup mengecewakan dalam superpole (kualifikasi), ia mampu merangsek dari posisi kesebelas ke posisi kelima di Superpole Race dan kemudian finis ketiga di Race 2 (Hasil Race 2 WSBK Emilia-Romagna 2025).
Podium yang memberikan sedikit semangat bagi pembalap Spanyol itu, yang juga semakin mendekati posisi ketiga di klasemen. Kini, ia dia terpaut 7 poin dari Danilo Petrucci di posisi 3 besar.
Juara dunia WSBK dua kali itu menjelaskan bahwa memulai start di baris kedua pada Race 2 merupakan keuntungan penting untuk naik podium..
“Saya mengalami kesulitan menghentikan motor, cengkeramannya kurang dan saya sering melebar. Namun kali ini saya lebih unggul, karena lebih sedikit pembalap yang harus saya salip dan membuat lebih sedikit kesalahan. Saya fokus pada kecepatan saya. Itu yang terbaik yang bisa saya lakukan hari ini”.
“Saya pikir saya bisa berjuang untuk podium kemarin juga, tetapi start dari belakang sangat sulit, terutama dalam kondisi seperti ini di mana saya tidak punya banyak kelebihan dibanding pembalap lain. Kesenjangan dengan para pembalap di depan masih sangat besar. Saya senang dengan podium, tetapi saya ingin memperkecil kesenjangan. Kami harus bekerja keras,” ujarnya..
Cuaca panas ekstrem di Misano menjadi masalah besar bagi Bautista, yang dalam dua tahun terakhir juga mengalami kesulitan karena ditambah pemberat 6 kilo pada Panigale V4 R miliknya..
“Dengan kondisi cuaca panas, saya selalu sedikit lebih kesulitan jika dibandingkan dengan tahun 2023, tetapi tahun ini kami belum mengalami cuaca panas ekstrem seperti di Misano. Pada sore hari saat latihan, ketika cuaca panasnya sama dengan yang kami alami di sini pada pagi hari, saya merasa sedikit kesulitan dalam mengendalikan motor”.
“Jelas, masalah ini juga dialami semua pembalap, tetapi dengan cengkeraman yang lebih rendah, semua efek inersia akibat penambahan beban ini lebih terasa dan saya lebih kesulitan di semua area: menghentikan motor, mengubah arah, dan juga keluar dari tikungan, yang membuat saya melebar (terdorong keluar). Ada beban ekstra yang menggerakkan motor…inilah kondisinya.”
Alvaro mengakui bahwa ia tidak berpikir untuk mencoba tetap dekat dengan Nicolo Bulega ketika rekan setimnya menyalipnya di race 2..
“Jika saya mencoba mengikutinya, mungkin saya akan jatuh. Saya harus mengambil banyak risiko, karena saya tidak bisa mengendarai motor seperti dia. Itu mustahil. Ia melaju lebih baik dari saya, membuat lebih sedikit kesalahan, mengerem lebih baik dari saya. Tidak ada gunanya mencoba mengejarnya. Tujuan saya adalah berjuang untuk podium dan saya pun akhirnya sedikit tertinggal..”
Balapan Superbike berikutnya akan diadakan di Donington Park, di mana diperkirakan suhunya pasti akan lebih rendah dari Misano. Pembalap Spanyol itu bisa saja tidak akan kesulitan seperti di Misano, meskipun saat ini ia tidak ingin terlalu percaya diri..
“Saya berharap saya tidak mengalami masalah-masalah ini di sana (Inggris). Namun tahun lalu di Donington saya sangat menderita, ada begitu banyak tikungan cepat yang membuat saya tersingkir. Mari kita lihat bagaimana tahun ini. Dibandingkan dengan aspek-aspek di mana saya lebih buruk pada tahun 2024, tampaknya saya lebih baik sekarang. Namun lebih baik tidak memiliki ekspektasi apa pun, mari kita pergi ke sana dan melihat apa yang kita temukan,” ujarnya..
Sindirian untuk Ducati
Apakah Bautista dengan menjalani balapan akhir pekan dengan baik di Misano juga untuk membuktikan sesuatu kepada Ducati yang tidak memperbarui kontraknya?..
“Jujur saja, Ducati tahu situasi saya di level teknis, mereka tahu apa yang kami lakukan dan mereka tahu masalah yang saya hadapi. Bagi mereka, ini bukan soal hasil, mereka harus melihat apa yang terjadi di level teknis, bagaimana kami bekerja dan apa yang saya lakukan dengan apa yang saya miliki,” katanya.
Dia melanjutkan, “Saya rasa Ducati seharusnya lebih mempertimbangkan aspek teknis, seperti yang mereka lakukan di MotoGP saat mereka memilih Marc Marquez daripada Jorge Martin. Meskipun Martin yang menjadi juara dunia tahun lalu, namun mereka memilih Marquez yang secara teknis bisa melakukan hal-hal tertentu. Ducati sebenarnya tahu apa yang saya miliki dan saya rasa saya sudah memberikan yang maksimal dengan apa yang saya miliki secara teknis.” pungkas rekan setim Nicolo Bulega itu….
