RiderTua.com – Neta Auto nampaknya masih diliputi oleh banyak masalah akibat krisis keuangan yang dialaminya. Bahkan kondisi tersebut dianggap cukup parah sampai-sampai mereka kini berada di ujung tanduk, dengan kebangkrutan yang bisa datang kapan saja. Sehingga mereka mulai menyusun sejumlah strategi dalam menghindari masalah lebih serius, seperti restrukturisasi.
Neta Dihadapkan Dengan Situasi yang Rumit
Bahkan untuk merek mobil ternama asal Negeri Tirai Bambu seperti Neta, mereka tidak bisa menghindar dari adanya krisis keuangan yang cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, mereka memiliki hutang hingga 5,31 juta yuan atau sekitar Rp 12,2 miliar untuk layanan iklan. Karena mereka gagal memenuhi kesepakatan pembayaran tersebut, kondisinya bisa semakin parah dari sebelumnya, bahkan bisa berujung pada kebangkrutan.
Walau di tengah kondisi keuangan yang buruk, mereka memastikan penjualan mobilnya masih berjalan seperti biasa, termasuk penjualannya di luar negeri. Tetap saja, agar bisa menghindari dampak lebih buruk dari kondisi tersebut, mereka menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya restrukturisasi, yang tentu saja bukan menjadi pemandangan baru di pasar roda empat.

Kondisi Keuangan yang Buruk
Volkswagen misalnya, dimana mereka sudah melakukan restrukturisasi agar mereka tidak menghabiskan lebih banyak dana untuk produksi mobilnya. Walau ini berdampak pada puluhan ribu karyawannya di Jerman, ini dilakukan secara sukarela oleh pekerjanya. Neta bisa saja melakukan itu, meski hal semacam ini tidak akan terjadi, sebaliknya mereka akan melakukan optimalisasi utang, perbaikan manajemen, dan modal tambahan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penjualan mobilnya di pasar global masih berjalan seperti biasa, termasuk di Indonesia. Hanya saja nampaknya untuk sekarang mereka belum merilis model baru lainnya setelah model V-II dan X.