Home MotoGP Kepala Kru Marc Marquez : Pembalap Bisa Meniru Marc Tapi Butuh Waktu...

    Kepala Kru Marc Marquez : Pembalap Bisa Meniru Marc Tapi Butuh Waktu Lama

    Marc Marquez - Marco Rigamonti
    Marc Marquez - Marco Rigamonti

    RiderTua.com – Setelah 8 seri MotoGP musim 2025, Marc Marquez sukses memuncaki klasemen unggul 32 poin dari pengejar pertama sekaligus adiknya Alex Marquez dan unggul 93 poin dari rekan setimnya Pecco Bagnaia.

    Menurut kepala krunya Marco Rigamonti, jika ditilik dari telemetri dan data Marc Marquez sangat cepat ketika memasuki tikungan dan saat melibas tikungan kiri. “Kita dapat melihat di mana dia membuat perbedaan, yaitu saat masuk tikungan terutama di tikungan kiri. Namun untuk memberi tahu apa yang dia lakukan di atas motor dimana dia membuat perbedaan, semuanya begitu cepat jadi sulit untuk melihatnya secara akurat,” ujar insinyur asal Italia itu.

    Kepala Kru Marc Marquez : Pembalap Bisa Menirunya Tapi Butuh Waktu Lama

    Marco Rigamonti menambahkan, “Kita dapat melihat apa yang dia lakukan. Tetapi menjelaskan kepada pembalap lain bahwa ‘dia melibas tikungan ini dengan cara ini jadi anda harus melakukannya seperti ini’, itu agak sulit.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Pada 2024 atau di musim pertamanya dengan Ducati, Marquez menunggangi GP23 di tim Gresini. Lalu juara dunia 8 kali itu dipromosikan ke tim pabrikan Ducati Lenovo pada 2025 sehingga menerima GP25 spek pabrikan terbaru, bersama rekan setimnya Pecco Bagnaia dan Fabio di Giannantonio dari tim VR46. Jika dibandingkan dengan Bagnaia dan Diggia, Marquez mampu mengendalikan paket GP25 yang rumit. Namun dia juga tidak sempurna. Rider berusia 32 tahun itu dua kali DNF yakni di COTA dan Jerez, serta kesulitan dengan grip depan selama balapan akhir pekan di Silverstone.

    Pecco Bagnaia - Marc Marquez
    Pecco Bagnaia – Marc Marquez

    Apakah mungkin bagi pembalap lain untuk meniru apa yang dilakukan Marquez di atas Desmosedici? “Menurutku, pertama seorang pembalap harus memahami apa yang harus dia lakukan. Kedua, pembalap berusia 14 tahun dapat mencoba, pembalap berusia 25 tahun mengalami kesulitan karena cara mereka berkendara sangat berbeda,” jawab Rigamonti.

    Kepala kru yang pernah mendampingi Johann Zarco di tim Pramac itu melanjutkan, “Mengubah cara berkendara tidaklah mudah, kita dapat melakukannya tetapi butuh waktu. Menurut saya, butuh waktu lama untuk mengubah cara berkendara, melatih diri untuk melakukan apa yang dilakukan pembalap lain dan harus mendedikasikan waktu untuk latihan lainnya. Itu dapat dilakukan, tetapi butuh waktu yang terlalu lama.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Rigamonti mengungkapkan satu kelemahan Marquez yang menghalanginya menjadi pembalap yang sempurna. “Tikungan kanan secara historis menjadi kelemahannya, terutama setelah cedera panjang yang membuatnya absen pada musim 2020. Dari sudut pandang pembalap, titik yang sedikit lebih sulit baginya adalah tikungan kanan. Dia mengatakan bahwa setelah cedera lengan, kemampuan membalapnya sedikit lebih buruk. Sangat sulit, tetapi sekarang sedikit lebih baik. Jika dia kuat di tikungan kanan seperti halnya tikungan kiri, dia akan tak terkalahkan,” tegas Rigamonti.

    Marc Marquez - Pedro Acosta
    Marc Marquez – Pedro Acosta

    Marco Rigamonti adalah kepala kru kedua Marquez setelah bergabung dengan Ducati. Kepala kru pertamanya adalah Frankie Carchedi ketika di tim Gresini. Dan selama 10 tahun di Honda, Baby Alien bekerja dengan kepala kru Santi Hernandez (saat ini menjadi kepala kru Joan Mir). Ini artinya Marquez telah bekerja dengan tiga kepala kru berbeda selama di MotoGP.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    1 KOMENTAR

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini