RiderTua.com – 3 hari usai GP Silverstone, Honda mengumumkan bahwa Luca Marini mengalami crash horor di Suzuka dan menderita cedera pada tulang selangka, pinggul, tulang dada, lutut, dan paru-paru. Cedera pneumotoraks sisi kanan inilah yang membuat perjalanan terbang pulang ke Italia dianggap terlalu berisiko dan rider berusia 27 tahun itu tetap berada di rumah sakit selama hampir 10 hari untuk menstabilkan kondisinya. Marini absen di GP Aragon dan pihak HRC (Honda Racing Corporation) juga tidak menurunkan pembalap pengganti.
Untuk pertama kali sejak cedera, Marini menjelaskan situasinya. “Situasi saya masih sulit, saya masih merasakan sakit di beberapa bagian. Itu adalah crash terburuk sepanjang karier saya, crash yang tidak akan pernah saya lupakan. Sekarang saya harus menjalani tes lebih lanjut di Italia untuk lebih memahami situasi dan menentukan kapan saya dapat kembali balapan lagi. Tetapi saya melakukan segala yang saya bisa untuk kembali secepat mungkin. Saya membuat kemajuan besar dan saya mendapat dukungan yang besar. Saya pasti akan berada di Mugello!” tegas rider asal Urbino Italia itu.
Luca Marini Pulang ke Italia, Comeback di Mugello?
Namun seri MotoGP berikutnya yang digelar di Tuscany hanya tinggal 10 hari lagi. Tampaknya, keinginan Marini kembali menunggangi RC213V miliknya sangat tidak mungkin dan kemungkinan dia hanya akan menonton balapan kandangnya dari pit. Tetapi harapan untuk comeback sebelum libur musim panas lebih masuk akal baginya.
Selama balapan akhir pekan di Aragon, lingkungan terdekat tim pabrikan Honda sempat khawatir cedera lutut yang diderita Marini lebih serius dari yang diduga. Namun ketakutan tersebut tidak terjadi lantaran adik Valentino Rossi itu bisa berdiri dan berjalan.
Hanya berselang seminggu usai GP Mugello, balapan MotoGP akan berlanjut ke Assen. Dan dua pekan kemudian menuju Sachsenring. Jika Luca Marini tidak comeback di Mugello, Honda harus menunjuk pembalap pengganti resmi paling lambat pada hari Rabu depan. Mereka akan memilih diantara dua tes rider, Taka Nakagami atau Aleix Espargaro.
Untuk pertama kalinya Marini mengungkapkan bagaimana crash yang terjadi pada hari kedua pengujian ketika dirinya menjalani persiapan untuk balapan Suzuka 8 Hours dengan Honda CBR 1000RR-R SP. Dimana pengujian tersebut juga diikuti oleh Johann Zarco. “Saat mengerem di tikungan pertama, saya terjebak di antara gigi ketiga dan keempat, seolah-olah saya dalam posisi netral. Kemudian gigi tiba-tiba berbunyi klik, roda belakang terkunci, dan saya terlempar dari motor,” jelas Marini.
Tahun ini merupakan tahun kedua Zarco ambil bagian dalam balapan ketahanan bergengsi di Jepang tersebut, tapi kali pertama untuk Marini. Tidak seperti di MotoGP yang menggunakan transmisi tanpa sambungan (tanpa posisi netral konvensional), CBR memiliki kotak persneling balap yang dipindahkan secara konvensional.
Bagi Luca Marini, musim 2025 merupakan sebuah fase yang tidak hanya menantang secara fisik tapi kemungkinan juga akan menjadi tahun terakhirnya bersama Honda. Saat ini dia berada di bawah tekanan untuk tampil maksimal agar Maro bisa memperpanjang kontraknya dengan HRC.
