RiderTua.com – Alex Marquez menempati posisi ke-8 pada tes MotoGP hari Senin di Aragon tertinggal 0,579 detik di belakang waktu tercepat yang ditetapkan Maverick Vinales. “Kami mencoba beberapa hal seperti garpu depan dan suspensi belakang untuk mencari solusi dalam situasi-situasi yang selama ini menyulitkan kami. Pada dasarnya, kami menguji hal yang sama seperti yang kami lakukan di Jerez. Pada balapan akhir pekan terkadang muncul masalah yang sulit diselesaikan. Jadi kami fokus untuk mengatasinya hari ini,” ungkap rider berusia 29 tahun itu.
Alex menambahkan bahwa mereka tidak melakukan pembaruan besar pada performa, tapi hanya fokus pada penyesuaian yang terarah. “Kami tidak menguji hal-hal yang akan berdampak langsung pada performa. Sebaliknya, kami hanya mengoptimalkan set-up untuk kondisi balapan tertentu dan mengumpulkan pengalaman. Itulah sebabnya kami mencoba beberapa perubahan ekstrem yang akan membantu kami mengatasi masalah,” imbuh rider Gresini Ducati itu.
Alex Marquez : Pada Dasarnya Kami Melakukan Pengujian yang Sama Seperti di Jerez
Kondisi di lintasan usai balapan akhir pekan sangat ideal. “Lintasan punya grip yang sangat bagus. Itu sebabnya, trek menjadi sangat mudah dilibas. Tapi hal itu justru membuatnya semakin sulit untuk memahami dengan tepat, bagaimana cara membuat peningkatan,” keluh Alex Marquez.

Sebelumnya Pecco Bagnaia ingin semua pembalap Ducati yang menunggangi GP24 juga menguji GP25, agar mereka dapat memberikan penilaian terhadap Desmo versi terbaru tersebut yang selama ini dikeluhkannya. Namun faktanya, pengujian GP25 tidak ada dalam agenda untuk Alex Marquez. “Kami mengakhiri tes lebih awal karena kami tidak punya sesuatu lagi yang penting untuk diuji,” ungkap rider Spanyol itu.
Selain mengerjakan set-up seperti biasa, untuk pertama kalinya Alex menguji sistem radio baru dimana sistem komunikasi ini akan wajib digunakan setiap pembalap di masa mendatang demi alasan keselamatan. Tahun lalu beberapa pembalap sudah menjajal sistem radio tersebut dan kebanyakan dari mereka justru mengkritik sisitem ini.
Alex menjelaskan, “Saya mengujinya untuk pertama kalinya. Namun saya tidak menguji sistem radio yang sesungguhnya. Sebaliknya, itu adalah suara yang terus-menerus terdengar. Tidak seperti ada seseorang yang berkomunikasi dengan saya dari pit untuk memberi instruksi. Penting untuk mengujinya. Namun di banyak titik di lintasan, tidak mudah untuk memahami suara itu dengan jelas.”

Terutama saat sedang melaju dengan kecepatan diatas 300 km/jam, akan sangat sulit untuk fokus pada petunjuk suara. “Mungkin akan mudah didengarkan kalau hanya menerima satu pesan yang disampaikan,” imbuh Alex.
Meski begitu, Alex tetap terbuka terhadap teknologi baru tersebut. “Sepertinya itu akan menjadi wajib dipakai mulai tahun depan demi alasan keselamatan. Saya mencobanya dan saya rasa itu berjalan dengan baik,” pungkas rekan setim Fermin Aldeguer itu.