RiderTua.com – Mobil listrik kini semakin populer dengan banyaknya model baru yang dirilis di pasarnya di Indonesia. Seharusnya model seken atau bekasnya bisa terjual dengan mudah, dan model yang ditawarkan juga cukup beragam. Namun nyatanya menjual model BEV di pasar mobil bekas lebih sulit dari yang dibayangkan ketika banyak konsumen yang ragu untuk membelinya karena sejumlah faktor.
Mobil Ramah Lingkungan Mulai Bermunculan di Pasar Mobkas
Penjualan mobil listrik di Indonesia sudah cukup bagus, dengan hasil yang didapat kini sudah mengungguli mobil hybrid. Semua ini bisa dicapai karena banyak model baru yang dirilis selama ini, dan beberapa diantaranya baru dihadirkan kurang dari setahun tapi bisa terjual hingga ribuan unit per bulannya. Hasil penjualannya ini dipastikan bisa terus meningkat dengan banyaknya model anyar yang dirilis dalam beberapa bulan ke depan.
Namun melihat di pasar mobil bekas, model BEV belum banyak yang terjual, bahkan bisa dikatakan sangat sulit untuk menjualnya kembali. Terlebih harga jualnya yang anjlok hingga melebihi 50 persen, sementara mobil konvensional hanya mencapai 15 persen saja. Ini terjadi karena harganya yang tidak stabil akibat pasarnya yang belum matang.

Keamanan Baterai
Yang paling utama yaitu soal garansi baterainya, dimana ada yang khawatir kalau garansi baterainya sudah habis terjual untuk model bekasnya. Selain itu, keamanan baterai masih menjadi permasalahan lainnya, meski produsen sudah menjamin keamanannya, tapi itu belum cukup untuk meyakinkan konsumen untuk membeli mobil listrik. Memang ini cukup sulit kalau masih ada yang tidak yakin dnegan keamanan baterai BEV, belum lagi perawatannya yang rumit.
Entah apakah pasarnya bisa tetap berkembang seperti biasa meski dengan adanya kesulitan dalam menjualnya kembali sebagai mobil bekas.