RiderTua.com – Sebelumnya, Fabio Quartararo menegaskan bahwa sirkuit MotorLand Aragon adalah trek yang tidak cocok dengannya dan Yamaha M1. Tetapi jika dia berhasil tampil cepat akhir pekan ini, tidak diragukan lagi pabrikan berlogo garpu tala itu membuat kemajuan yang cukup besar.
Namun faktanya, apa yang dikhawatirkan terjadi juga. El Diablo tampil mengecewakan pada hari Jumat. Mulai FP1 di pagi hari hingga sesi sore hari, rider asal Prancis itu kesulitan dengan cengkeraman pada bagian belakang motornya. Setiap kali dia mencoba mencetak fast lap, roda belakangnya selip saat berakselerasi keluar dari tikungan. Yang bisa dilakukannya hanyalah berusaha menghindari crash. Quartararo beberapa kali terlihat marah saat kembali ke pit line, dan kemudian menjelaskan masalah tersebut kepada para teknisi. Namun ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia semakin frustrasi.
Fabio Quartararo : Marah dan Frustrasi Tapi Tak Berdaya

Fabio Quartararo gagal lolos langsung ke Q2 karena hanya menempati posisi ke-18 dalam timesheet gabungan hari Jumat di Aragon. “Hari yang sangat sulit, terutama dengan ban soft. Saya benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi dengan elektronik. Kami tidak tahu mengapa itu tidak berfungsi, dan itu sangat sulit,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu kesal.
Rekan setimnya Alex Rins juga mengeluhkan masalah yang sama yakni kurangnya cengkeraman bagian belakang. Rider Spanyol itu hanya menempati posisi ke-15 dan tidak ada pembalap Yamaha yang berhasil masuk 10 besar. Dua pembalap Pramac Jack Miller dan Miguel Oliveira masing-masing hanya berada di posisi 16 dan 20.
Selain merusak setiap fast lap, hilangnya cengkeraman pada roda belakang juga sangat berbahaya. “Motor bereaksi seperti itu tanpa alasan. Masalahnya, kita tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi. Saat kita miring tajam dan kita tidak tahu apakah motor akan jatuh saat keluar tikungan, itu sulit. Saya tidak bisa melaju dengan baik dan selama 4 lap time attack, saya membuat kesalahan atau harus membatalkannya. Kami harus menemukan solusi secepatnya!” tegas Quartararo.
Apakah masalah timbul karena set-up? “Tidak, set-upnya bagus. Kita perlu memahami, mengapa saat beralih ke ban lain motor menjadi berubah total dan perangkat elektronik menjadi tidak berfungsi. Namun sekali lagi, set-upnya bagus karena kita hanya mengubah beberapa hal kecil sejak Qatar. Tapi kita perlu membuat beberapa perubahan pada perangkat elektronik. Sekarang, terserah kepada para teknisi,” imbuh rder berusia 26 tahun itu.
Tahun lalu cengkeraman di Aragon meningkat karena aspal baru. Bagaimana tingkat cengkeraman lintasan saat ini? “Bagi saya, gripnya tidak terlalu buruk. Tentu saja, cengkeramannya tidak terlalu baik tetapi saya rasa masalah kami tidak terkait dengan tingkat cengkeraman. Ini sangat aneh,” tegas Quartararo.
“Saat kita membalap dan tidak tahu apa yang diharapkan, itu buruk. Saya ingin melakukan uji waktu terakhir dengan ban medium, tetapi tidak tersedia. Jika saya mengalami masalah yang sama pada hari Sabtu, saya juga akan menggunakan ban medium saat sprint. Kami mengalami masalah saat keluar tikungan, lalu saya mencoba late braking yang menyebabkan kita melebar dan membuat kesalahan. Itu terjadi pada saya di setiap lap. Namun, saya mencoba untuk tetap tenang,” pungkas El Diablo.
kapan kiranya YAMAHA bisa kembali berada di depan?? padahal, telah memiliki perkembangan yg besar..