RiderTua.com – Cristian Gabarrini, kepala kru Pecco Bagnaia, menghadapi momen krisis di paruh pertama kejuaraan MotoGP ini.
Kepala krunya itu secara filosofis menanggapi kesulitan Pecco di awal musim ini. Karena bagaimanapun, jika dia ikut frustrasi tidak akan banyak membantu, bahkan memperburuk situasi yang sudah genting.
Pecco Bagnaia Sangat Cerdas dan Hampir Tidak Pernah Marah
“Semuanya berjalan sangat baik karena kami masih di awal musim dan komplikasi adalah bagian dari pekerjaan kami,” jelas Gabarrini.
Dia menambahkan, “Selain itu, tidak semuanya berjalan mulus.. sering kali ada banyak masalah yang harus dipecahkan atau, dalam hal apa pun, hal-hal yang tidak langsung berjalan baik. Apa yang kami lakukan dengan Pecco adalah mencoba mengatasi titik lemahnya, mencoba sedikit memperbaiki aspek itu. Pecco bekerja dengan sangat baik, dia berhasil. Data dari balapan terakhir menunjukkan bahwa dia telah membuat langkah maju yang besar dalam hal ini.”

Langkah besar pertama dalam modifikasi Ducati GP25 milik Pecco dilakukan di Qatar dalam hal setelan motornya. Sayangnya, itu tidak cukup untuk kembali ke puncak dan Kejuaraan Dunia MotoGP ini memiliki kejutan dari balapan ke balapan berikutnya.
“Keputusan untuk melakukan perubahan setelan seperti itu berasal dari ketidakpuasan pembalap dengan performa motor. Jika tidak ada keluhan kami membiarkannya apa adanya. Pecco selalu memberikan kebebasan maksimal. Itu adalah sesuatu yang datang secara alami. Karena ketika Anda bekerja dengan pembalap yang sama selama bertahun-tahun, menjadi jelas apa yang dia butuhkan,” tambah kepala kru yang berasal dari Marche – Italia tersebut.
“Ini semacam pertaruhan karena antara sesi pemanasan dan balapan, kami cenderung tidak mengutak-atik apa pun. Namun pada akhirnya, jika kita tidak berani mengambil risiko, kita tidak akan pernah mendapat hasil bagus.”

Hubungan antara pebalap dan kepala kru berjalan lancar, bahkan di saat yang rumit seperti ini. Setelah tujuh seri, pebalap asal Chivasso itu berada di posisi ketiga klasemen, 72 poin di belakang pemuncak klasemen Marc Marquez.
“Saya selalu berusaha untuk bersikap transparan dan tulus kepada pebalap… saya tidak pernah menyembunyikan apa pun, saya tidak pernah berbohong. Dan itu selalu berhasil untuk semua orang. Jadi saya pikir kita harus menanamkan rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa pebalap juga harus percaya kepada tim. Bekerja dengan Pecco itu mudah. Dia orang yang sangat cerdas dan hampir tidak pernah marah. Itu sangat mempermudah segalanya..”