RiderTua.com – Pada 3 seri pertama MotoGP musim 2025, Maverick Vinales masih dalam tahap adaptasi dengan KTM RC16 sehingga hasil yang dia torehkan juga biasa-biasa saja. Namun pada seri ke-4 di Qatar, rider Tech3 itu mulai menunjukkan performa kuatnya. Dia finis ke-2 di belakang pemenang Marc Marquez, namun podiumnya dibatalkan lantaran pelanggaran tekanan ban yang membuatnya turun ke posisi 14.
Tren positif terus berlanjut pada balapan kandangnya di Jerez dan di Le Mans, dimana Vinales masing-masing finis ke-4 dan ke-5 dalam main race hari Minggu. Namun sayangnya, rider berjuluk Top Gun itu kembali mengalami kemunduran di GP Inggris. Start dari posisi ke-18, Vinales hanya mampu finis ke-11 di Silverstone.
Maverick Vinales Workaholic! : Mustahil Saya Punya Teman
Meski mengalami kemunduran dalam hal performa balap, Maverick Vinales tetap fokus pada hal-hal yang esensial. “Kita harus tetap tenang. Ada planning dan saya sedang mengerjakannya bersama kepala kru saya. Setelah sempat kesulitan di awal musim, proses pembelajaran saya cukup cepat dan saya mampu memaksimalkan potensi motor ini terutama di Qatar,” ujar rider berusia 30 tahun itu.

Vinales melanjutkan, “Akhir-akhir ini, semuanya lebih tentang proses pembelajaran. Itu hanyalah bagian dari memulai kembali dari awal. Saya tetap berkomitmen, saya tahu persis apa saja yang dibutuhkan. Ada banyak hal yang harus diselaraskan dan sebagian darinya masih menjadi tanggung jawab saya.”
“Kami membawa semua hasil balapan sebagai bahan evaluasi, tetapi itu masih bersifat sekunder. Itu hanyalah data, tetapi saya lebih mengandalkan intuisi. Menurutku kami berada di jalur yang benar. Belakangan ini pembalap KTM lainnya juga fokus pada apa yang cocok bagi saya. Itu memberi saya dan kami keyakinan untuk pengembangan motor di masa mendatang. KTM dapat mengandalkan saya,” imbuh rekan setim Enea Bastianini itu.
Menjelang GP Aragon, muncul pertanyaan mampukah Maverick Vinales menang dengan KTM? Dan apakah dia berbicara dengan teman-temannya tentang kemungkinan kemenangan pertamanya dengan KTM? BTW, rider berusia 30 tahun itu akan menjadi pembalap pertama dalam sejarah MotoGP yang meraih kemenangan dengan empat pabrikan berbeda.
Secara tak terduga Vinales menjawab, “Intinya adalah saya tidak punya teman. Mustahil bagi saya untuk punya teman. Ada dua hal yang melatarbelakanginya. Pertama, pekerjaan saya yang setiap hari saya lakukan dengan sepenuh hati. Kedua, keluarga saya. Di luar itu, tidak ada. Saya tidak punya kebebasan.”

Sambil tertawa, dia menambahkan, “Saya seperti budak! Saya bekerja 24 jam non-stop. Namun ini juga bagus untuk bisa fokus. Yang ketiga adalah tim saya. Mereka memberi saya banyak hal dan mereka seperti keluarga kedua. Saya tidak pernah merasakannya sebelumnya. Saya selalu butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan tim dan bangkit dari bayang-bayang. Bersama Tech3, semuanya berbeda sejak awal. Kami langsung beradaptasi, dan sangat menyenangkan melihat bagaimana mereka berusaha keras untuk saya.”
Saat ini Vinales berada di peringkat 11 dalam klasemen dan menjadi pembalap KTM terbaik kedua di belakang Pedro Acosta (peringkat 9).