RiderTua.com – Mobil listrik yang dihadirkan dalam beberapa tahun terakhir terus bertambah modelnya, termasuk varian yang dihadirkan di pasarnya. Namun kebanyakan konsumen sudah tidak tertarik dengan mobil jenis ini karena perawatannya yang sulit dan harganya masih lumayan mahal. Penurunan tren mobil listrik ini makin terlihat di Amerika Serikat, meski dengan banyaknya model BEV terbaru yang dirilis disana.
Model BEV Makin Menurun Peminatnya
Belakangan ini makin banyak mobil listrik terbaru yang dihadirkan di pasar global, dan kebanyakan berupa mobil SUV yang menjadi incaran konsumen. Meski sebagian besar berupa model dari merek asal Negeri Tirai Bambu, merek asal Amerika Serikat seperti Tesla masih cukup mendominasi pasarnya. Sejumlah merek lainnya seperti Ford juga mulai menjual mobil jenis ini.
Namun diketahui ada penurunan peminat mobil BEV di AS secara signifikan pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. American Automobile Association (AAA) melihat 63 persen konsumen AS tak tertarik untuk membeli mobil BEV, dan 16 persen masih mau membelinya. Sebagai perbandingan, tahun 2022 lalu tercatat ada 25 persen konsumen yang tertarik dengan model BEV, dan 51 persen tak tertarik.

Harga Mahal
Selain penurunan minat untuk membeli mobil listrik, AAA mencatat makin banyak konsumen yang kini kurang yakin dengan mobil jenis ini, sepertinya dalam hal keselamatan. Ada banyak penyebab dari penurunan minat dan keyakinan konsumen terhadap model BEV. Dari biaya perbaikan baterai dan harga mobil yang terlalu mahal, infrastruktur pendukung belum memadai, insentif khusus yang berkurang, sampai keamanan komponen listriknya.
Ini hanya terjadi di Amerika Serikat saja, tapi mungkin di negara lainnya juga mulai terlihat adanya faktor-faktor tersebut. Seperti di Indonesia, walau semua masalah tersebut mulai diatasi secara perlahan, itupun penjualannya masih cukup tinggi disini.