RiderTua.com – Maverick Vinales berujar bahwa mengendarai KTM membuatnya mengerti kenapa sangat rumit baginya untuk menyalip dengan motor MotoGP sebelumnya (Aprilia, Yamaha, dan Suzuki).
Rekan setim Enea Bastianini itu adalah pemenang balapan MotoGP 10 kali dan menjadi pembalap KTM terbaik dalam musim yang sulit bagi merek asal Austria itu.. Dimana pembalap Spanyol itu finis kedua di GP Qatar sebelum penalti tekanan ban dan menurunkan posisinya.
Maverick Vinales : Dengan Aprilia, Yamaha dan Suzuki Sulit.. dengan KTM Mudah Menyalip
Sejak ia naik KTM, Vinales mencatat bahwa ia merasa memiliki motor yang dapat ia gunakan untuk bertarung karena mesin motornya yang bertenaga.
Dalam sebuah wawancara, Vinales mengungkapkan bahwa dengan motor RC16 dia akhirnya memahami kenapa dia “sangat sulit” baginya untuk menyalip dengan motor sebelumnya.
“Pada dasarnya, saya berpikir ‘oke, sekarang saya mengerti mengapa sangat sulit bagi saya untuk menyalip’,” katanya ketika ditanya apakah mengendarai KTM membuatnya ragu bagaimana ia menang dengan motor yang lebih lambat.
Menurut Vinales sekarang menyalip itu mudah (dengan KTM).. Dia bisa menyalip di mana pun dia suka. Terutama jika dia cepat, dia bisa menyalip di tikungan berikutnya jika dia mau.
Hal sebaliknya terjadi saat dia mengendarai Yamaha atau Aprilia, di mana hal itu sangat sulit karena dia selalu tertinggal empat, lima motor di belakang.
“Ya, saya mencobanya menyalip) dan saya akan berakhir di kerikil! Sekarang cukup mudah, jujur saja. Itulah yang saya pahami tentang KTM – ini adalah motor yang berbeda saat digunakan untuk bertarung,” tambahnya..
Pengalaman Aprilia membantu Maverick Vinales beradaptasi dengan KTM
Meskipun fase pramusim yang cukup menantang dengan KTM, Vinales telah mampu menemukan setelan dasar yang baik pada RC16 yang sejak saat itu mulai diikuti oleh pembalap lain dari merek tersebut.
Berbeda dengan saat Vinales bergabung dengan Aprilia di akhir musim 2021 setelah perpisahannya yang sengit dengan Yamaha.
Hal ini sangat kontras saat dia bergabung dengan Aprilia, sulir beradaptasi dengan RS-GP dengan mesin V4 setelah sebelumnya hanya mengendarai motor empat silinder segaris (Suzuki – Yamaha) hingga saat itu membutuhkan waktu bagi Vinales, dengan podium pertamanya baru diraihnya pada balapan ke-16 dengan RS-GP.
Saat ditanya apakah pengalaman di Aprilia ini membantunya menghadapi tantangan KTM secara berbeda, Vinales berujar bahwa pengalaman selalu menjadi nilai tambah dalam hidup.
