RiderTua.com – Fabio Quartararo yang kehilangan kesempatannya untuk menang secara dramatis di GP Inggris mulai tidak sabar jika kekalahan ini berlanjut, meski gaji tinggi, tak mencegahnya untuk pergi dari Yamaha. Dia berujar.. “Saya percaya pada Yamaha, tetapi saya tahu bahwa jika tidak berhasil, saya akan beralih ke proyek yang sudah siap (pindah pabrikan lain yang bisa menang).” Kalimat yang menyiratkan bahwa pembalap asal Prancis itu menegaskan bahwa tidak akan ada kesempatan kedua bagi tim yang bermarkas di Iwata itu…
Fabio Quartararo Ultimatum Yamaha: Gagal Menang Lagi, Saya Pergi!
Fabio Quartararo belum pernah menjejakkan kakinya di podium teratas dalam balapan MotoGP sejak 19 Juni 2022, itu artinya sudah hampir tiga tahun lamanya. Pada balapan utama hari Minggu di GP Silverstone, ketika ia memimpin lebih dari lima detik, dia sudah membayangkan kegembiraan akan perayaan kemenangan pertamanya, dan satu-satunya hal yang tidak pernah dia bayangkan adalah dengan delapan lap tersisa, ketika sepertinya tidak ada yang bisa merebut kemenangan darinya, kegagalan perangkat atau alat pada motor Yamaha-nya memaksanya keluar dari balapan dengan kondisi penuh kecewa dan membuatnya menangis.

Kondisi seperti inilah yang membuat beberapa pembalap memikirkan kembali masa depan mereka, seperti yang dilakukan Marc Marquez pada tahun 2023, ketika ia meninggalkan Honda demi mengejar proyek yang lebih menjanjikan kemenangan.
Dalam sebuah wawancara dengan media DAZN, yang dipandu oleh pembalap dan kini presenter televisi Pol Espargaro, Fabio Quartararo menceritakan keluh kesahnya… membuka diri kepada Pol dan dengan jujur membahas kondisinya saat ini dan masa depannya..
“Saya benar-benar percaya pada proyek ini (Yamaha), tetapi saya tahu bahwa jika tidak berhasil, saya akan beralih ke proyek yang sudah siap,” kata pembalap Prancis itu memperingatkan.
Fabio Quartararo menjadi harapan dan pembalap andalan Yamaha. Hubungannya dengan orang Jepang selalu baik, terkadang terlalu lambat. Tetapi menurut Quartararo, cara kerja mereka sudah sedikit seperti orang Eropa, katanya..

Dan ia menyatakan bahwa sejak kedatangan para insinyur Italia, segalanya berjalan lebih baik. “Kami tidak akan menunggu dua bulan hanya untuk melihat apakah sebuah peningkatan bisa lulus tes ribuan kilometer..jika perubahan tersebut berhasil, kami akan menerapkannya,” seperti yang sudah diterapkan ke mesin ‘lama tapi baru’ yakni mesin inline-4 saat ini.
“Hal yang paling saya benci adalah ketika ada orang yang saya temui dan bertanya bagaimana motornya. Kalau kamu melihat saya berada di posisi ke-14, ya jangan tanya saya lagi,” kata pembalap Prancis itu..
Namun dia mengakui bahwa dia punya beberapa tawaran dari pabrikan lain sebelum memutuskan untuk melanjutkan dengan Yamaha tahun lalu. (entah masih berlaku atau tidak sekarang, atau berubah fikiran..)🤭
Saat ini Quartararo memang belum memutuskan untuk pindah dan masih memberi kesempatan..namun hanya sekali..dan jika masih gagal lagi..ia sangat terbuka untuk pindah proyek lain (pabrikan lawan) jika Yamaha tidak menunjukkan perkembangan nyata…