RiderTua.com – Makin banyak mobil hybrid dan listrik yang dihadirkan di Indonesia, itupun modelnya cukup beragam dan tidak hanya terbatas pada mobil SUV saja. Apalagi kini sudah ada model yang dijual dengan harga terjangkau, sehingga bisa dijual di pasar entry level. Namun ini sepertinya sudah membuat mobil LCGC semakin tersisih, karena dengan makin banyaknya mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau, penjualan LCGC mulai terganggu.
Mobil LCGC Mulai Berkurang Penjualannya
Awalnya mobil hybrid maupun listrik tidak banyak dilirik oleh konsumen Indonesia karena harganya yang cukup mahal. Tapi itu sudah menjadi tantangan bagi produsen untuk menghadirkan model yang lebih terjangkau harganya, dan kini sudah ada sejumlah model yang dibanderol murah. Sehingga tidak heran kalau penjualannya sudah meningkat secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun sepertinya ada jenis mobil yang terpengaruh dengan peningkatan penjualan mobil ramah lingkungan ini, yang tidak lain adalah LCGC. Disebutkan pasar mobil ramah lingkungan mengalami kenaikan hingga 16 persen, sementara LCGC justru menurun drastis hingga 83 persen. Jelas itu menjadi perbedaan yang begitu jauh berbeda, bagai bumi dan langit.

Makin Tersisih?
Kalau dilihat, segmen LCGC dihadirkan di Indonesia untuk menghadirkan pilihan mobil murah bagi masyarakat, bahkan pernah mendapat insentif. Tapi kemudian mobil jenis ini tidak lagi mendapat insentif, dan justru mobil ramah lingkungan yang kini mendapat keringanan harga tersebut. Tidak heran kalau banderol LCGC terus meningkat tiap tahunnya, bahkan kini sudah ada yang tembus Rp 200 juta, seperti trim tertinggi Honda Brio Satya.
Sementara mobil hybrid maupun listrik dengan harga terjangkau semakin banyak jumlahnya. Walau tidak mendapat potongan harga yang lebih besar dari model BEV, setidaknya mobil HEV masih dicari oleh konsumen yang belum ingin beralih ke mobil listrik.