RiderTua.com – Lega!!! Akhirnya Aprilia kembali memenangkan balapan MotoGP setelah sekian lama berkat Marco Bezzecchi di GP Inggris di Silverstone hari Minggu lalu. “Kami mampu menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang tepat,” tegas Direktur Balap Aprilia Massimo Rivola.
Sebagai informasi, sirkuit Silverstone sepanjang 5,9 km itu selalu menjadi trek yang cocok bagi Aprilia dan klaim tersebut berhasil dikonfirmasi sekali lagi setelah pada 2023 Aleix Espargaro juga menang disana.
Aprilia : Apakah Kemenangan di Silverstone akan Mempengaruhi Keputusan Jorge Martin? Kami Menunggu Jawabannya!
Massimo Rivola sangat mengapresiasi komitmen Marco Bezzecchi setelah kesulitan dalam beberapa pekan pertama. Rider Italia itu membuktikan dirinya sebagai pembalap handal untuk tim, baik di dalam maupun di luar lintasan.
“Saya sangat senang untuk Marco. Dia selalu memberikan segalanya. Setelah balapan terakhir, dia mengirim pesan video kepada para karyawan, mengungkapkan keyakinannya pada proyek ini dan menyemangati kami untuk terus maju. Ketika kita merasakan begitu banyak dukungan dan tanggung jawab, itu adalah motivasi yang benar-benar kuar biasa,” ungkap Rivola.

Rivola mengaku dirinya tidak terkejut dengan performa kuat Bezzecchi, dimana dia sudah melihat potensi besar pembalap berambut ‘kriwul’ itu sejak tes pra-musim di Thailand. Dulu rider berusia 26 tahun itu agak lemah di kualifikasi, tapi dalam dry race seperti di Jerez atau Le Mans dia kuat. Misalnya di Argentina, Bez sangat cepat tetapi terlalu agresif di tikungan pertama yang membuat balapannya berakhir dengan singkat.
Ketika Rivola ditanya, apakah kemenangan di Silverstone dapat memengaruhi keputusan Martin? “Itulah yang harus media tanyakan kepadanya. Kami menunggu jawabannya. Misi kami adalah memiliki motor terbaik sehingga dia akan menemukan motor pemenang saat kembali. Di sini kami membuktikan bahwa motor kami mampu menang. Namun, kami harus membuktikannya lagi,” jawab bos asal Italia itu.
Seperti diketahui, juara bertahan Martin mengumumkan bahwa dia akan menggunakan klausul keluar untuk mengakhiri kerjasama lebih awal. Rider asal Madrid Spanyol itu kecewa lantaran Aprilia dianggapnya gagal menghadirkan motor pemenang hingga seri ke-6 musim 2025, meskipun dia baru berkompetisi dalam 1 balapan (sprint Qatar) dengan RS-GP.
Meski begitu, Rivola menyatakan simpatinya terhadap kondisi fisik dan mental Martin saat ini. “Tidak seorang pun dapat menempatkan dirinya pada posisi dimana seorang pembalap yang merupakan atlet hebat hanya bisa menghabiskan sebagian besar waktunya di ranjang rumah sakit. Dia menderita. Kita harus menghormatinya,” tegas CEO Aprilia itu.

Rivola mengkritik cara komunikasi yang dilakukan Martin dan banyaknya rumor liar di media. “Tentu saja ini bukan cara yang tepat. Tentu saja ada opsi yang lebih baik untuk menemukan solusi. Namun selalu sulit ketika pihak-pihak yang terlibat berjauhan,” ujarnya.
Rivola tidak menampik ada ketegangan setelah Martin mengeluarkan pernyataannya, namun dia yakin pada masa depan bersama dengan Martinator. “Ini seperti pernikahan. Kedua belah pihak harus melakukan bagian mereka. Kami siap melakukan bagian kami,” imbuhnya.
Tetap saja, musim 2025 merupakan musim yang penuh tantangan bagi Aprilia. Pembalap Trackhouse Raul Fernandez yang digadang-gadang bisa menjadi pembalap referensi, sejauh ini tampil mengecewakan dan rekan setimnya Ai Ogura cedera di Silverstone.
Dengan cedera panjang yang dialami Martin, sejak tes pra-musim Bezzecchi bekerja sendirian. “Marco melakukan pekerjaan pengembangan sendirian. Tapi dia sudah terbiasa dengan itu sejak hari pertama. Jadi euforia atas keberhasilannya tidak bisa lebih besar lagi. Dia berhasil meraih sesuatu yang istimewa,” ujar Rivola.
Saat ini Aprilia masuk ke Grup Konsesi C. Tapi dengan melihat performa mereka dalam balapan sejauh ini, bisa saja pabrikan Italia itu terperosok ke Grup Konsesi D. Menurut Rivola, masuk ke Grup D bukanlah sesuatu yang buruk justru bisa jadi peluang untuk berkembang lebih cepat.
“Tentu akan lebih baik jika kami masuk ke Grup D. Secara teknis tim siap untuk tetap bersaing tanpa hak istimewa, namun jika masuk ke grup D kami bisa mengubah jadwal pengujian dan latihan untuk pembalap reguler dengan lebih leluasa,” pungkas Rivola.
Terlepas dari hasil buruk di beberapa balapan pertama musim 2025, Rivola percaya bahwa mereka berada di jalur yang tepat dan kemenangan Bezzecchi merupakan sinyal penting baik secara internal maupun eksternal.