RiderTua.com – Alex Rins hanya mampu finis di posisi ke-13 tertinggal 16,3 detik di belakang pemenang Marco Bezzecchi (Aprilia) pada main race MotoGP Silverstone. Balapan yang di-restart akibat ceceran oli dari motor Franco Morbidelli di lap ke-2, berdampak buruk pada Rins.
Rider tim pabrikan Yamaha itu mengatakan, “Kacau, pada start pertama saya kehilangan banyak posisi. Namun pada start kedua, saya mengawali dengan baik dan mempertahankan posisi saya atau lebih tepatnya mampu mengejar ketertinggalan. Kemudian saya merasa frustrasi karena saya kesulitan untuk menaikkan suhu ban belakang. Kita harus memahami hal itu.”
Alex Rins : RHD Motor Saya Rusak di Lap Terakhir, Masalah yang Sama Seperti Fabio Quartararo
Start yang buruk dikeluhkan Alex Rins dimana masalah ini sudah menghingapi sejak awal musim. Di GP Inggris, Fabio Quartararo berhasil meraih pole position dan Jack Miller di posisi ke-3 di grid. Namun Alex Rins harus kesulitan di barisan belakang.

“Miller dan Fabio memiliki motor yang sama seperti saya. Tapi mereka lebih cepat dari saya pada awal balapan. Itu bukan balapan pertama mereka lebih cepat dari saya termasuk di Le Mans. Mulai dari pertengahan hingga akhir balapan, saya dapat mencatatkan waktu yang sama. Namun pada beberapa lap pertama sebelum ban berada pada suhu yang ideal, mustahil untuk melakukannya,” ungkap Rins kecewa.
Situasi di lintasan juga memperburuk balapan Rins di Inggris termasuk hampir menabrak Pecco Bagnaia ketika rider Ducati itu crash. “Saya dua kali hampir terlempar dari motor di tikungan 9. Saya kehilangan banyak posisi di sana. Insiden dengan Pecco juga sangat menakutkan. Ketika dia jatuh, saya hampir menabrak tubuh bagian atasnya. Itu menyebabkan saya kehilangan banyak posisi. Itu benar-benar mengerikan,” ungkap rider berusia 29 tahun itu.
Masalah teknis juga membuatnya kecewa. Seperti rekan setimnya Quartararo, Rins juga kesulitan dengan perangkat peninggi pengendaraan (RHD/ride height divice) yang rusak. “Saya mengalami masalah yang sama dengan Fabio. Perangkat saya rusak pada lap terakhir. Mulai dari pertengahan balapan hingga akhir, saya harus memberikan banyak tekanan ke bagian depan untuk membuka perangkat yang terkunci. Saya beruntung itu terjadi pada lap terakhir,” ungkap Rins.

Rins menegaskan, “Tentu saja, cerita saya berbeda dengan Fabio yang memimpin balapan dengan selisih 5 detik dan bisa saja menang dengan mudah. Perangkat saya hanya rusak pada lap terakhir. Saya kehilangan posisi dari Raul Fernandez dan Brad Binder. Kami perlu menyelidiki masalah ini. Tidaklah normal jika perangkat rusak pada kedua motor. Ini pertama kalinya.”
Meski begitu, Rins tetap yakin dengan perkembangan Yamaha. “Saya optimis. Yamaha bekerja sangat keras. Namun, kami harus memahami mengapa saya sangat menderita di awal balapan. Namun, selain itu semuanya baik-baik saja. Kita dapat melihat bahwa catatan waktu kami hampir sama. Kami berhasil meningkat dibandingkan tahun lalu. Itu memotivasi saya,” ujar mantan pembalap Suzuki itu.
Alex Rins menambahkan, “Kami masih mengerjakan detailnya. Saya perlu menguji fairing depan yang baru lagi. Saya sudah menggunakannya, tetapi di Misano saya tidak begitu menyukainya. Saya tetap menggunakan fairing standar. Kemudian, kami harus melihat apakah kami dapat meningkat lebih jauh dengan mesin. Lalu, ada swing arm baru yang belum begitu disukai Fabio dan saya.”