RiderTua.com – Belakangan ini mobil LSUV mengalami penurunan penjualan akibat kondisi pasar yang tidak begitu kondusif. Namun bulan April lalu sepertinya menjadi titik terendah penjualan segmen ini, dimana penurunannya mencapai 40,3 persen, jauh lebih besar dari segmen lainnya. Tentu ini cukup mengkhawatirkan, sebab mobil jenis ini cukup populer di Indonesia, tapi kondisi pasar yang tidak stabil sudah mempengaruhi penjualannya secara signifikan.
Toyota Rush Masih Memimpin Penjualan di Segmennya
Memang mobil LSUV bisa menjadi solusi bagi konsumen yang mencari mobil SUV dengan harga terjangkau. Namun dengan persaingan yang berjalan semakin ketat di pasar SUV serta kondisi pasar roda empat yang tidak begitu stabil membuat penjualannya menurun drastis. Bahkan penurunannya mencapai 40,3 persen, lebih besar dari segmen mobil lainnya sejauh ini.
Selama bulan lalu, ada 4.536 unit mobil low SUV yang terjual, dan dari hasil tersebut Toyota Rush masih memimpin segmennya dengan 2.019 unit terjual. Memang performa penjualan dari model ini sudah tidak bisa diragukan lagi, terlebih dengan hasilnya yang melampaui rival sekelasnya. Hasil yang didapatnya ini turun tipis dari bulan Maret 2025, dengan 2.127 unit.

Persaingan Berjalan Ketat
Sementara kembarannya, Daihatsu Terios, masih menempati posisi kedua dengan 696 unit, namun hasil ini menurun drastis dari bulan sebelumnya yang mencapai 2.027 unit. Begitupun dengan Mitsubishi Xpander Cross dan Suzuki XL7, dimana keduanya masing-masing hanya menjual 606 unit dan 562 unit, turun dari hasil bulan lalu dengan angka 936 unit dan 1.600 unit. Honda BR-V hanya dapat menjual 423 unit, dan Hyundai Stargazer X 195 unit.
Tapi yang menarik yaitu Citroen C3 Aircross yang penjualannya hanya turun satu unit, dari 36 unit menjadi 35 unit. Tetap saja, ini tidak membuat persaingan di segmen mobil LSUV berjalan lebih longgar dengan Rush yang masih memimpin.