RiderTua.com – Miguel Oliveira mengalami crash di MotoGP Argentina yang membuatnya dibekap cedera bahu dan harus absen dalam 3 seri berikutnya. Bersama dengan juara bertahan Jorge Martin yang juga cedera, rider Pramac Yamaha itu melakukan upaya comeback di MotoGP Qatar.
Namun sayangnya, Martin hanya melahap 10 lap dalam race utama hari Minggu di Lusail. Rider yang diambang berpisah dari Aprilia itu crash di lap ke-14 ketika berada di posisi ke-17. Tak hanya itu, Fabio Di Giannantonio yang tepat berada di belakangnya tidak bisa menghindar dan kemudian menabraknya. Rider asal Madrid Spanyol itu menderita 11 patah tulang rusuk serta mengalami pnemutoraks, yang memaksanya untuk tetap berada di Qatar hingga dinyatakan fit untuk terbang pulang ke Spanyol.
Miguel Oliveira : Apa yang Terjadi Pada Jorge Martin Membuat Saya Lebih Berhati-hati
Setelah cedera Jorge Martin tersebut, Miguel Oliveira mengaku lebih berhati-hati dalam balapan. Dalam sebuah wawancara, ketika rider asal Portugal itu ditanya, apakah crash yang dialami Martin di Qatar membuatnya mempertimbangkan kembali untuk melakukan comeback di Jerez alih-alih menunggu hingga Le Mans?

Oliveira menjawab, “Saya sempat berpikir untuk comeback lebih awal di Jerez, tetapi saya tidak melakukannya karena keterbatasan fisik bukan karena Martin mungkin comeback terlalu cepat. Meski begitu, apa yang terjadi pada Martin membuat saya lebih hati-hati di Le Mans dan selalu membuat kemajuan yang bagus.
“Saya tidak memaksakan diri melebihi batas kemampuan tubuh saya, agar rasa frustrasi itu tidak menghalangi saya. Melihat apa yang dialami Martin, dari luar sangat membantu saya tidak diragukan lagi,” imbuh rider berusia 29 tahun itu.
Sebelumnya Marc Marquez dan beberapa pembalap lain menganjurkan Martin untuk tidak terburu-buru mencoba comeback ke MotoGP.
Oliveira menekankan, “Ya, dari luar sangat mudah untuk mengatakannya. Tetapi saya tidak dapat membayangkannya, karena saya tidak pernah berada di posisinya, sebagai juara dunia dengan motor nomor #1 dan menjadi pembalap referensi. Berada di posisi itu secara alami membuat kita ingin mempercepat segalanya, tetapi kita tidak bisa melewatkan setiap tahapan begitu saja.”

“Jika memaksakan untuk mencoba, ada beberapa kemungkinan akan mengalami beberapa kendala di sepanjang jalan. Dari pengalaman saya usai kembali dari cedera, yang saya pelajari adalah bahwa kita tidak dapat mencoba melewatkan tahapan mana pun dari proses tersebut,” imbuh putra Paulo Oliveira (ayah sekaligus manajernya) itu.
BTW, Oliveira finis di posisi ke-20 dalam sprint race di Le Mans. Kemudian dalam balapan hari Minggu yang kacau, dia sempat berada di posisi ke-2 setelah memasang ban basah yang tepat untuk start. Tetapi kemudian crash di tikungan terakhir pada lap 19 dari 26 lap di tikungan yang sama dengan Jack Miller dan Fabio Quartararo.
Oliveira menjelaskan, “Itu mengejutkan karena saya tidak benar-benar tahu posisi saya, tetapi saya menyadari bahwa saya berada di posisi ke-2 ketika Marc Marquez menyalip saya. Saya mulai menghitung peluang dan berpikir, ‘mungkin saya punya peluang bagus untuk mencetak poin’. Namun dalam kondisi yang sulit seperti itu dan dengan cengkeraman yang sangat minim, sulit untuk mencapai garis finis.”
Setelah menghabiskan 2 musim bersama Aprilia, Oliveira pindah ke tim Pramac Yamaha tahun ini. Ini menandai pabrikan ke-3 yang berbeda setelah memulai kariernya di KTM selama 4 musim pertama.

Pada 2024 tim Pramac merupakan tim juara dunia berkat Jorge Martin sukses meraih gelar dunia MotoGP. “Jujur, sejak tes pertama di Barcelona saya menyadari bahwa saya bergabung dengan tim yang sangat hebat. Cara mereka mengelola dan mengatur sungguh luar biasa, sehingga menjadi jelas mengapa mereka menjadi juara dunia. Mereka berhasil membangun tim top dengan orang-orang yang benar-benar membuat perbedaan. Itulah mengapa, mereka sukses meraih hasil yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir,” ungkap Oliveira.
Oliveira menambahkan, “Apa yang tim coba bangun dengan Yamaha itu solid dan sangat ambisius. Kita juga dapat melihat bahwa Yamaha berkomitmen penuh dan itu memberi pembalap motivasi dan semangat tinggi tentang rencana dan proyek yang ada di depan.”
“Saat ini kami tahu motornya belum cukup siap untuk memberikan hasil yang kami targetkan tetapi kami berada di jalur yang tepat. Kami sangat termotivasi dan sangat bersemangat dengan proyek ini ke depannya,” imbuhnya.
Untuk seri MotoGP berikutnya di Silverstone Inggris akhir pekan ini, Oliveira mengatakan, “Harapan saya, semakin nyaman di atas motor dan lebih percaya pada apa yang mampu saya lakukan.”