RiderTua.com – Marc Marquez kembali memimpin klasemen MotoGP usai finis di posisi ke-2 di GP Le Mans. Di akhir balapan yang kacau, pebalap tim Lenovo Ducati itu berbicara tentang rasa puasnya bisa membawa pulang poin yang cukup besar untuk kembali berada di pucuk peringkat menjauh dari adiknya yang crash (22 poin) dan rekan setimnya Pecco yang bermasalah (51 poin).
Marc Marquez : Tidak Butuh Info Tentang Alex Marquez dan Pecco Bagnaia
Yang menarik saat balapan, Marc Marquez melarang timnya untuk memberikan informasi apapun tentang Alex dan Pecco di papan pemberitahuan di pitwall (pit board), meskipun jatuh misalnya.. “Saya tidak ingin informasi tentang Alex dan Bagnaia,” kata Marc…
Balapan akhir pekan di Prancis kali ini berbeda dengan seri sebelumnya sehubungan dengan kondisi cuaca..sulit di predisi.. Membuat sebagian besar pembalap bergonta-ganti motor dari basah ke kering dan sebaliknya seperti orang bingung..

Namun dengan pengalaman dan ketenangan seorang juara dunia 8 kali, Marc Marquez berhasil menjaga tetap di barisan podium mengumpulkan poin penting dengan menyelesaikan balapan di posisi kedua yang membuatnya menjadi pemimpin klasemen lagi.
Crash yang dialami para pengejarnya Alex Marquez dan Pecco Bagnaia memungkinkannya untuk membuka celah aman yang sebagian besar secara mental membuatnya merasa tenang dalam menghadapi GP berikutnya di Silverstone dan kejuaraan dunia.
Pemenang balapan di Le Mans adalah Johann Zarco, yang memilih ban hujan sejak awal dan meraih kemenangan telak di depan pendukung di balapan rumahnya. Sementara ‘tuan rumah yang lain’ Fabio Quartararo jatuh dan DNF lebih awal..
Marc Menghindari Kesalahan Ketiga Kalinya
Beberapa menit sebelum lampu start padam, semua pebalap, termasuk Marquez, berganti ke motor yang disiapkan untuk kondisi trek basah. Namun, pada lap pemanasan sebelum start kedua, pebalap Tim Ducati Lenovo itu memutuskan untuk kembali ke pit lagi denganbeberapa kelompok kecil pembalap untuk kembali memakai motor dengan konfigurasi trek kering (dry race).
Dengan pilihan ini konsekuensinya adalah mereka harus ‘dihukum’ dengan menjalani dua kali Long Lap Penalty, tetapi risikony memang kecil saat kondisi trek tidak menentu seperti itu, dimana layout trek yang banyak dengan tikungan dan belokan tajam begitu mudah bagi pembalap untuk ‘ndlosor’ jika ban atau setingan motor tidak selaras, motor ‘dry race’ dipakai saat kondisi gerimis pasti cepat mencium aspal.

Kata kuncinya yang dipakai Marc adalah kehati-hatian, untuk menghindari kesalahan untuk ketiga kalinya setelah jatuh di Texas dan Spanyol. Ia juga menghindari kontak di lap awal dengan pembalap lain, mencoba untuk mengamankan posisi kedua tanpa terganggu oleh kerumunan pembalap.
Memang kondisi race Le Mans ini belum pernah terjadi sebelumnya.. “Salah satu balapan yang paling gila yang pernah saya ikuti, terutama karena ada berbagai strategi. Biasanya semua orang mengikuti strategi yang sama. Ada saat ketika saya bahkan tidak tahu dimana posisi saya, sampai tim memberitahu saya lewat pitboard dan ternyata posisi kedua,” kata Marc Marquez kepada media DAZN setelah balapan.
Balapan Kacau, tapi Penuh Perhitungan
Marc mengandalkan konsentrasinya dengan tujuan untuk membawa pulang poin sebanyak-banyaknya, hari di mana prioritasnya adalah meminimalkan risiko dan kesalahan. Salah satu momen tersulit terjadi pada lap pemanasan, saat ia melihat Bagnaia memutuskan untuk tetap berada di grid saat aspal mulai mengering…
Artinya sebenarnya Marc juga melihat apa strategi lawan terdekatnya, Alex dan Pecco.. Meskipun selama balapan akhirnya dia ogah terpengaruh lagi dengan posisi dan kpndisi mereka..
“Saya telah membuat dua kesalahan dalam dua balapan hari Minggu.. hari ini saya tidak boleh melakukan kesalahan lagi. Bukan untuk poin, tetapi untuk kepercayaan diri..Satu-satunya saat saya ragu adalah saat lap pemanasan. Saya melihat Pecco menuju grid start, tetapi aspalnya kering. Saya menunggu Alex untuk melihat apa yang akan dilakukannya… Dan kemudian saya membuat keputusan dengan tenang…”
Marc Akui Itu Duel Mental Paling Berat dalam Karirnya…!
Selama sebagian besar balapan, juara MotoGP enam kali itu melaju sendirian. Meski tampak mudah, namun kondisi sebenarnya bukanlah situasi yang mudah.
“Lap tersulit adalah lima lap terakhir, saat pikiran saya kemana-mana… sulit untuk tetap fokus dan melakukan hal yang benar di motor ( tanpa melakukan kesalahan dengan menggunakan rem belakang dengan tepat saat kondisi basah seperti ini). Saat saya 100% fokus dan melakjukannya dengan naluri, semua terasa alami… Namun jika sedikit saja kita bersantai, saat itulah kita membuat kesalahan… Itu adalah salah satu pertarungan mental terberat dalam karier olahraga saya..”

Sekarang Marc Fokus ke Silverstone dan Perebutan gelar MotoGP
Tantangan bagi Alex Marquez dan Pecco Bagnaia berlanjut, putaran berikutnya di Silverstone. Marc Marquez kembali melaju di klasemen dan kini ingin menjaga konsentrasinya pada level tinggi, untuk mengamankan gelar juara dunia sesegera mungkin dan melindungi dirinya dari kemungkinan kesalahan lainnya. Tiak boleh membiarkan kesempatan bagi rival terdekatnya (Alex dan Pecco) ambil keuntungan lagi..
“Di Jerez, hasilnya bisa imbang atau kalah.. di Le Mans, hasilnya juga sama bisa saja imbang atau kalah juga, tetapi pada akhirnya saya mengetahuinya dari papan skor (pitboard), karena saya melihat bahwa tiba-tiba Alex tertinggal sebelas detik. Saya punya firasat bahwa sesuatu telah terjadi padanya, tetapi saya telah mengatakan (pada tim) bahwa jika sesuatu terjadi pada Alex atau Pecco, saya tidak ingin ada informasi apa pun di papan skor pada tahap kejuaraan ini. ”
Intinya Marc dalam setiap balapan sekarang tidak ingin terganggu dengan info tentang pesaing terdekatnya (Alex atau Pecco) dalam fase penting musim ini.. Entah mereka jungkir balik atau sedang ngopi..Marc hanya fokus dengan dirinya sendiri.. 😁
KLASEMEN PEMBALAP USAI RACE MOTOGP PRANCIS 2025
No. | Rider | Team | Poin | Gap |
---|---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Lenovo Team | 171 | – |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini | 149 | -22 |
3 | Francesco Bagnaia | Lenovo Team | 120 | -51 |
4 | Franco Morbidelli | Pertamina VR46 | 85 | -86 |
5 | Fabio Di Giannantonio | Pertamina VR46 | 74 | -97 |
6 | Johann Zarco | LCR Castrol | 72 | -99 |
7 | Fabio Quartararo | Monster Energy | 56 | -115 |
8 | Fermin Aldeguer | BK8 Gresini | 48 | -123 |
9 | Pedro Acosta | Red Bull KTM | 46 | -125 |
10 | Ai Ogura | Trackhouse Racing | 43 | -128 |
11 | Maverick Vinales | Red Bull Tech3 | 40 | -131 |
12 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 38 | -133 |
13 | Luca Marini | HRC Castrol | 37 | -134 |
14 | Brad Binder | Red Bull KTM | 32 | -139 |
15 | Enea Bastianini | Red Bull Tech3 | 31 | -140 |
16 | Alex Rins | Monster Energy | 23 | -148 |
17 | Jack Miller | First Pramac | 19 | -152 |
18 | Raul Fernandez | TrackHouse Racing | 15 | -156 |
19 | Joan Mir | HRC Castrol | 12 | -159 |
20 | Takaaki Nakagami | Honda Team | 10 | -161 |
21 | Lorenzo Savadori | Aprilia Team | 8 | -163 |
22 | Augusto Fernandez | Yamaha Team | 3 | -168 |
23 | Miguel Oliveira | First Pramac | 2 | -169 |
24 | Somkiat Chantra | LCR Idemitsu | 0 | -171 |
25 | Aleix Espargaro | HRC | 0 | -171 |
26 | Jorge Martin | Aprilia Racing | 0 | -171 |
Ttp fokus mar markuez ,,jngn pedulikan pembap lain ,yg terpenting amankan poin terus bertambah sehingga bisa juara MotoGP di tahun 2025.
tetap semangat mm93 semoga kao tdk akan melakukan kesalahan lg di seri” berikutnya amin…..