RiderTua.com – Alex Marquez kehilangan posisi pimpinan klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP setelah gagal (DNF) di GP Prancis. Pembalap Gresini itu mencoba mengejar kakaknya Marc Marquez. Dia berujar bahwa strategi yang dipakai marc tidak berhasil di terapkan untuknya alias tidak mempan.. “Taktik Marc tidak berhasil untuk dipakai melawan saya,” katanya..
Alex Marquez : Taktik Marc Tidak Mempan ke Dia
Alex memasuki GP Le Mans di Prancis sebagai pemimpin klasemen. Namun, setelah balapan sprint dan balapan panjang hari Minggu, ia tertinggal 22 poin di belakang Marc . Pada hari Minggu, pembalap Gresini itu mengalami dua kali jatuh dalam rentang beberapa menit.
Seri Prancis di Le Mans ternyata menjadi mimpi kurang indah bagi Marquez termuda ini, yang meraih nol poin pertamanya di musim MotoGP 2025. Pembalap Gresini Racing itu mengalami dua kecelakaan dalam balapan yang kacau pada hari Minggu, yang membuatnya kehilangan posisi pimpinan klasemen pembalap MotoGP.
Double Crash di Le Mans
Dalam kondisi kering, ia berhasil menyerang dan menyalip saudaranya Marc. Selama balapan, ia terutama mengikuti juara dunia delapan kali itu, tetapi enam putaran menjelang finis, ia jatuh dengan motor Ducati-nya di Tikungan 3.
Juara dunia dua kali itu berhasil kembali ke motornya dan melanjutkan balapan, karena beberapa pembalap dibelakangnya sebagaian cukup jauh, Alex masih beruntung bisa berada di posisi keenam. Hanya dua putaran kemudian, akibat mengalami selip dengan ban depannya… balapannya berakhir..crash lagi!.. akibatnya dia nol poin dan 22 poin di belakang kakaknya Marc di klasemen.
“Ya, semuanya terjadi begitu saja…. dan saya tidak bisa bahagia setelah jatuh dua kali tanpa mendapatkan satu poin pun,” kata pembalap yang kini berusia 29 tahun asal Cervera itu. Ia tidak mencari alasan dan merasa semua karena kesalahannya sendiri.
Namun dia menjelaskan bahwa: crash kedua terjadi dengan Ducati Desmosedici GP24 yang rusak akibat kecelakaan pertama… karena stangnya bengkok, bagian tertentu dari motor hilang..
Mengenai penyebab dia crash kedua, ia menjelaskan: “Stangnya bengkok, saya kehilangan spatbor dan saya seharusnya tidak membuat kesalahan ini karena 10 poin bisa membuat perbedaan bagi saya.. Mungkin saya terlalu percaya diri, saya terlalu memaksakan diri untuk kondisi motor yang rusak. Itu kecelakaan yang aneh, tetapi itu salah saya,” ujarnya..
Strategi Marc Marquez Gak Pengaruh Untuknya..
Sebelum kecelakaan ini, Alex berhasil mengelola balapan ‘kacau’ Flag-to-Flag.., bahkan bertukar posisi dengan saudaranya Marc di pintu masuk dan keluar jalur pit lane.
“Marc mengikuti saya pada pergantian motor pertama dan saya mengikutinya di pergantian motor ( swap-bike) yang kedua, jadi hari ini kami setara,” kata pembalap dengan nomor #73 itu. Sambil mengakui bahwa strategi Johann Zarco adalah yang terbaik (dengan tetap memakai ban hujan)..padahal Alex awalnya menganggapnya terlalu berisiko untuk situasi kejuaraannya (sebagai leader di klasemen) dengan ban hujan.
Meskipun sudah jatuh, Alex merasa positif dari akhir pekan GP Prancis, terutama mengenai daya saingnya di trek yang secara historis sulit baginya. Dan akan mengambil hasil ini sebagai pelajarn untuk seri berikutnya..
“Saya senang karena, di trek tempat saya belum pernah kompetitif sebelumnya, saya cepat baik di lintasan kering maupun basah… Pelajaran ini akan memungkinkan saya menjadi lebih kuat.”
Tantangan untuk meraih gelar juara dunia semakin terasa dengan kehadiran sang kakak, Marc, yang tengah menanti balapan berikutnya di Silverstone.
“Marc suka memberikan tekanan, taktik itu tidak akan berhasil bagi saya karena saya sangat mengenalnya!. Marc saat ini sangat kuat dan berada dalam posisi mengendalikan jalannya perebutan gelar… karena ia adalah orang yang harus dikalahkan dan yang terkuat saat ini,” ujarnya.
Akhirnya Alex menyimpulkan tentang karakter kakanya itu.. “Ia adalah Marc dan ia tahu bagaimana menjadi cepat di setiap lintasan,” pungkasnya..
Kesimpulannya…
Taktik atau strategi yang biasa dilakukan Marc Marquez adalah mencoba memberi tekanan psikologis kepada lawan-lawannya dalam perebutan gelar juara dunia. Hal ini biasa dilakukan melalui komentar di media, gestur di lintasan, manuver agresif, atau memainkan psikologi (mind games)…perang mental..
Namun bagi Adik Marc Marquez bahwa strategi atau taktik ini tidak akan mempengaruhinya.. karena Alex sudah sangat mengenal ‘gaya bermain’ Marc.
