RiderTua.com – Begitu Fabio Quartararo keluar dari garasi Yamaha, para penggemar di sirkuit Bugatti Le Mans langsung bersorak-sorai menyambutnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ribuan penggemar MotoGP di Prancis tumpah ruah untuk menyaksikan aksi pahlawan lokal mereka Quartararo dan Johann Zarco (Honda). Apalagi ketika El Diablo berhasil merebut pole position dari tangan Marc Marquez di detik-detik terakhir sesi kualifikasi, tribun penonton berguncang hebat.
Start dari pole, Quartararo sempat kehilangan posisinya dari Marc Marquez namun mampu dibalasnya pada tikungan pertama. Dalam 5 lap pertama dari 13 lap, rider Yamaha itu berhasil memimpin sprint. Namun dia harus mengakui keunggulan dari mesin-mesin Ducati. Pada lap ke-6 Marc Marquez menyalip Quartararo, lalu Alex Marquez juga menyalipnya pada lap ke-8. Kemudian dia duel sengit melawan Fermin Aldeguer untuk memperebutkan posisi ke-3, tapi pada lap ke-10 rider asal Prancis itu harus mengaku kalah dari rookie berusia 20 tahun itu.
Fabio Quartararo : Yamaha Menang di Kualifikasi… Tapi Kalah dalam Race Pace!
Pada akhirnya, Fabio Quartararo harus puas finis di posisi ke-4 tertinggal 2,84 detik dari pemenang sprint Marc Marquez. Meski M1 sudah mengalami banyak peningkatan, namun faktanya belum mampu menandingi dominasi Desmosedici GP.
El Diablo mengatakan, “Kami tahu, balapan akan jauh lebih sulit bagi kami karena setiap kesalahan kecil akan sangat berpengaruh. Sedikit nekat dan membalap dengan tepat jauh lebih penting daripada fast lap. Lap yang bagus, meskipun saya hampir jatuh di tikungan 9!”
“Dengan motor Yamaha, sangat penting bagi kami untuk start dengan baik di barisan depan. Motor kami kalah dalam hal power, cengkeraman dan aerodinamika. Start dari baris pertama atau kedua membuat perbedaan besar bagi kami. Kami tahu bahwa kualifikasi adalah salah satu kekuatan kami, jadi saya harus tampil habis-habisan untuk bisa start dari front row,” imbuh rekan setim Alex Rins itu.
Setelah kalah 0,118 detik dari Quartararo di kualifikasi, Marc Marquez diberitahu krunya bahwa mustahil untuk melakukan yang lebih baik dari El Diablo. “Ketika saya datang ke MotoGP, mereka memanggil saya ‘Mr. Saturday’ dan kualifikasi selalu menjadi kekuatan saya. Itu luar biasa dan positif. Namun kini kami berhasil mencapai level yang baik dalam balapan ini. Saya harus memberikan segalanya karena kami masih kekurangan tenaga mesin. Meski begitu kami membuat kemajuan,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu.
Quartararo melanjutkan, “Tentu saja sebagai pembalap, saya berharap kami cepat melakukan peningkatan karena saya tahu potensi saya dan seberapa cepat saya bisa melaju. Dan saya juga tahu apa yang kurang dari kami untuk bersaing melawan Alex dan Marc Marquez. Kami kecewa hanya finis di posisi ke-4 tapi saya anggap positif.”
“Senang bisa tetap berada di belakang pembalap top seperti mereka selama beberapa lap. Kemudian saya dapat melihat dengan tepat apa kelemahan dari kami. Dan saya tahu bahwa informasi yang saya berikan kepada tim, sangat akurat,” pungkas El Diablo yang saat ini berada di peringkat 6 sekaligus sebagai pembalap Yamaha dan non-Ducati terbaik dalam klasemen.
