RiderTua.com – Marc Marquez kembali membuktikan bahwa sirkuit Bugatti Le Mans sangat cocok dengannya, dimana rider Ducati Lenovo itu berhasil memenangkan 4 balapan dan 3 diantaranya di MotoGP bersama Honda. Tahun lalu ketika masih di tim Gresini, dia dua kali finis di posisi ke-2.
Pada seri ke-6 MotoGP musim ini di GP Prancis, Baby Alien menjadi pembalap tercepat pada hari Jumat di Le Mans dan berhasil mencetak rekor lintasan yang baru dengan catatan waktu 1:29.855 menit. Rekor sebelumnya dicetak oleh Jorge Martin (saat itu masih di tim Pramac Ducati) pada 2024 dengan catatan waktu 1:29.919 menit.
Marc Marquez : Mudah Bagi Saya untuk Mencatatkan Lap Time Tercepat.. Saya Tidak Merasakan Melaju Sangat Cepat

Marc Marquez membukukan waktu tercepat pada FP1 pada Jumat pagi lalu memperbaiki catatan waktunya pada sore hari. Dia mengungkapkan bahwa motor yang digunakan di Le Mans adalah motor hasil peningkatan dari tes Jerez dua pekan lalu.
Rider berusia 32 tahun itu menjelaskan, “Ya, saya mencapai waktu tercepat dengan motor dari tes Jerez. Hari ini saya menggunakan dua motor dan hasilnya sangat mirip. Tujuannya adalah membandingkan kedua motor. Para teknisi yakin bahwa dengan perubahan tersebut, kami dapat mencapai performa yang lebih baik di masa mendatang. Saat ini saya sedang mengujinya dan saya merasa sama-sama nyaman dengan kedua motor tersebut. Perbedaan waktunya hanya 0,1 detik.”
“Saya merasa sangat nyaman dengan ban bekas. Hari ini kondisi cuacanya sempurna untuk memecahkan rekor lap karena tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Cengkeraman di lintasan sangat baik. Bahkan setelah saya mencatat waktu 1:30,7 menit dengan ban bekas, saya menyadari saya bisa membukukan waktu 1:29 menit dalam uji waktu. Kemudian pada percobaan pertama berhasil dan pada uji waktu kedua saya mencoba ban belakang medium,” imbuh juara dunia 8 kali itu.

Apakah Marc masih selalu terkenang crash horor yang dialaminya di Jerez, setiap geber motor Ducati saat ini? “Tidak, tidak juga. Tetapi saya harus selalu fokus. Saya berkendara dengan smooth, percaya diri, dan berpikir tidak akan mengalami crash. Namun pada akhirnya, kami melaju sangat cepat. Mudah bagi saya untuk mencatatkan waktu yang cepat (dengan Ducati),” jawab rekan setim Pecco Bagnaia (menempati posisi ke-3 dalam latihan hari Jumat di Le Mans) itu.
Marc melanjutkan, “Sulit dijelaskan, tetapi Saya tidak merasakan bahwa saya sedang melaju secepat itu. Kadang saya merasa terlalu santai saat mengendarai, padahal kecepatannya tinggi (ngebut tapi tidak terasa kalau sedang kencang). Justru saat-saat seperti itu saya harus lebih berhati-hati.. Itulah mengapa saya butuh kehati-hatian ekstra ini, terutama dalam balapan hari Minggu di mana saya sudah melakukan dua kesalahan.”
Marc Marquez terkenal memiliki gaya balap yang agresif. Dia selalu gas pol hingga limit motor pada latihan hari Jumat meski harus dibayar dengan crash. Tujuannya adalah untuk menemukan batas performa motor sejak awal agar saat balapan dia bisa tampil maksimal dan menghindari crash.
“Saya masih berusaha menemukan limit dan jika saya jarang mengalami crash maka jelas lebih baik. Tahun lalu saya berusaha menghindari crash. Saya merasa baik sekarang dan dua crash pada hari Minggu memiliki alasan,” pungkas kakak Alex Marquez itu.
pecco gimana pecco gimana guru kao pecco, apa guru kao udh kehabisan akal agar kao bs mengalahkan mm93🤣🤣🤣🤣 klo guru kao kga bisa apa” lebih baik guru kao tendang aja ke laut sambil berkata elu guru blo”on gt pecco….🤣🤣🤣🤣
Rossi ngajari pembalap Pertamina Enduro VR46.. kalau Pecco urusan tim resmi Ducati (Lenovo punya pelatih di tim resmi sendiri = Manuel Poggiali)..gak bisa campuri urusan mereka.. 🤣🤣🤣🤣
Hei Wong lu oon atau emang suka jadi provokator, udah jelas beda team