RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio bereksperimen menggabungkan set-up terbaik antara milik Marc Marquez dan Pecco Bagnaia pada hari Jumat di Jerez. Namun percobaannya tersebut justru hampir merusak kesempatannya untuk langsung masuk ke Q2.
Akhirnya Diggia dan krunya memutuskan untuk kembali ke set-up dasar yang selama ini sudah dia gunakan dan terbukti hasilnya. Tapi sayangnya, rider asal Roma Italia itu hanya mampu menempati posisi ke-8 di grid start.
Fabio Di Giannantonio : Eksperimen Set-up Hari Jumat Membuat Kami Terlambat Melakukan Persiapan untuk Sprint
Ternyata eksperimen tersebut hanya membuang-buang waktu dan akhirnya Fabio Di Giannantonio tidak mempunyai cukup waktu untuk mempersiapkan diri untuk menjalani sisa akhir pekan. “Kami terlambat. Tetapi kami sadar bahwa mencoba beberapa set-up pada hari Jumat akan berisiko dan dapat merusak seluruh akhir pekan kami. Sekarang kita harus mencoba menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan,” ungkap rider berusia 27 tahun itu.
Diggia finis di posisi ke-6 dalam sprint race hari Sabtu di Jerez, tertinggal dua posisi di belakang rekan setimnya Franco Morbidelli yang finis ke-4. “Kami menyelesaikan sprint race tapi kami kehilangan poin. Jika melihat hasil murni, posisi ke-6 di sprint race sebenarnya tidak buruk. Namun itu belum cukup bagi kami karena kami memiliki potensi untuk memperebutkan podium di setiap balapan,” ujar rider bernomor start #49 itu.
Diggia satu-satunya pembalap yang menggunakan Desmosedici GP25 spek pabrikan terbaru di grid start, sama seperti Marc Marquez dan Pecco Bagnaia. Namun Alex Marquez (peringkat 2) dan Morbidelli (peringkat 4) yang hanya dibekali GP24 justru menempati peringkat yang lebih baik di klasemen.
