RiderTua.com – Tahun lalu, Pedro Acosta berhasil naik podium setelah finis ke-2 dalam sprint race di Jerez. Namun dalam race utama hari Minggu, rider KTM itu finis ke-10 kalah 20,7 detik dari pemenang Pecco Bagnaia (Ducati).
Apa yang Acosta harapkan dari balapan kandangnya di Jerez akhir pekan ini? “Tahun lalu, performa saya cukup baik di sini. Tapi saya banyak tertinggal di kualifikasi. Balapannya berat dan saya benar-benar kesulitan di fase akhir. Meski hasilnya belum memuaskan, tetapi lintasannya cocok untuk saya dengan tikungan sempit dan titik hard braking/pengereman keras. Saya berharap balapan akhir pekan ini bisa menjadi titik balik,” jawab rider berusia 20 tahun itu optimis.
Pedro Acosta : Jerez Trek yang Cocok untuk Saya
Menjelang balapan akhir pekan di Jerez, Pedro Acosta mengungkapkan bahwa dia memutuskan akan kembali ke set-up motor 2024 dimana pada MotoGP Qatar dua pekan lalu rider asal Murcia Spanyol itu menunjukkan adanya peningkatan. Keputusannya untuk kembali ke RC16 versi 2024 memainkan peran penting.

“Saat ini, ada 4 motor berbeda di lintasan tetapi saya merasa lebih baik dengan motor 2024. Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik dan tidak mengalami kemajuan, satu-satunya pilihan kita adalah mundur selangkah,” jelas rekan setim Brad Binder itu.
Keputusan tersebut murni adalah inisiatifnya sendiri. “Ketika saya menguji motor tahun lalu, saya langsung tahu bahwa ini yang terbaik. Meskipun sedikit lebih baik, saya akan mencobanya. MotoGP seperti puzzle. Jika salah meletakkan satu bagian maka bagian lainnya tidak akan benar,” imbuh Acosta.
Fakta bahwa KTM RC16 saat ini menggunakan 4 set-up motor yang berbeda, tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah. ”Berbagi data dan informasi itu rumit karena setiap pembalap KTM berbeda. Kita harus sangat cermat saat membaca data,” ujar rider berjuluk Hiu Mazarron itu.

Meskipun Maverick Vinales dijatuhi penalti tekanan ban yang membuatnya kehilangan podium di Qatar, Acosta mengatakan bahwa balapan di Lusail kemarin merupakan pengalaman berharga bagi KTM. “Kami mengawali balapan dengan baik. Saya membuat kesalahan di paruh pertama, tetapi saya mampu kembali ke posisi 6 teratas. Maverick melaju dengan kencang. Pada akhirnya, perbedaannya tidak terlalu besar. Dia tidak memiliki hambatan dari motor lain di depannya, hanya ada Marc Marquez dan Franco Morbidelli. Sedangkan saya harus menghadapi 7 hingga 9 pembalap di depan saya di lap pembuka,” ungkap Acosta.
Tahun ini KTM memutuskan untuk membatasi penampilan wildcard. Tes rider Dani Pedrosa gagal tampil sebagai wildcard di Jerez akhir pekan ini. Apakah menurut Acosta ini akan menjadi kerugian bagi KTM? “Saya tidak tahu. Yang penting, mereka melakukan banyak pengujian dan mendorong pengembangan ke depan. Apakah lebih baik dengan atau tanpa wildcard? Saya tidak bisa mengatakannya,” tegas Acosta.
Saat ini, Acosta hanya berada di peringkat 11 dalam klasemen keseluruhan dengan mengumpulkan 24 poin, tetapi sekali lagi menjadi ‘pemimpin’ dari 4 pembalap KTM.