Home MotoGP Jack Miller Kesal: Saya Harus Fokus untuk Balapan Selama 20 Menit Tapi...

    Jack Miller Kesal: Saya Harus Fokus untuk Balapan Selama 20 Menit Tapi Justru Diganggu dengan Pertanyaan Spekulatif

    Jack Miller
    Jack Miller

    RiderTua.com – Setelah menghabiskan 3 musim bersama tim Pramac, Jack Miller dipromosikan ke tim pabrikan Ducati pada 2021 bersama Pecco Bagnaia. Mengenakan baju balap merah dalam 2 musim, rider asal Australia itu berhasil memenangkan 3 balapan yakni dua balapan berturut-turut di Spanyol dan Prancis pada 2021 kemudian di Jepang pada 2022.

    Dalam 2 musim, Miller berada di peringkat 4 dan 5 dalam klasemen pembalap. Sebuah prestasi yang cukup bagus. Namun media terus-menerus berspekulasi bahwa dia akan kehilangan tempatnya di tim pabrikan Ducati untuk 2023.

    Jack Miller : Saya Harus Fokus untuk Balapan Selama 20 Menit Tapi Justru Diganggu dengan Pertanyaan Spekulatif

    Jack Miller kini mengakui bahwa spekulasi media yang terus menerus sangat menguras emosi dan mental. “Mengapa saya harus berbicara tentang siapa yang akan menggantikan tempat saya? Bahkan itu sebelum saya menandatangani kontrak dengan KTM. Saya harus fokus mengendarai motor itu dalam 20 menit dalam balapan!” ujarnya kesal.

    Rider berjuluk Thriller Miller itu melanjutkan, “Kita melihat dan membaca beberapa hal buruk tentang Pecco Bagnaia di internet. Padahal dia runner-up dan memenangkan dua gelar dunia sebelumnya. Persaingannya sangat kejam. Jika ada satu hal yang tidak saya rindukan yakni ketika setiap pekan ditanyai tentang pekerjaan saya (kontrak yang belum pasti).”

    Jack Miller

    Kala itu, Jorge Martin dan Enea Bastianini menjadi kandidat kuat yang akan menggantikan Miller di tim pabrikan Ducati. Ketika menjadi jelas bahwa Miller akan kehilangan tempatnya, kemudian dia menandatangani kontrak dengan KTM. Bastianini terpilih menjadi rekan setim baru Bagnaia.

    Sekarang situasi tersebut terulang dengan Marc Marquez yang kemudian menggantikan Bastianini. Untuk kedua kalinya Martin diabaikan Ducati lagi meskipun memenangkan gelar dunia MotoGP pada 2024. “Ini lingkungan yang keras. Tetapi di level atas mana pun, persaingan selalu kejam. Saya tidak akan mengeluh karena realita dari lingkungan kami sangat keras, penuh tekanan dan tidak bisa dihindari,” tegas rider Pramac Yamaha itu.

    Miller mengenang masa sulit di awal karirnya bersama Ducati, dimana dia harus menghadapi masalah fisik yang sangat berat. “Itu adalah awal yang sulit. Kecepatan saya sangat baik tapi kemudian saya memiliki masalah dengan arm pump. Saya berada di Qatar selama hampir 4 pekan (dua balapan berturut-turut digelar disana pada 2021), berada di kamar hotel yang sama, dan melakukan hal-hal yang sama setiap hari. Saya mencetak rekor lap dalam tes pramusim tapi saya sudah merasa ada masalah di lengan saya. Tidak ada yang bisa saya lakukan,” ujar rider berusia 30 tahun itu.

    Miller mengungkapkan bahwa lengannya seperti tidak punya tenaga terutama saat menekan rem dan kontrol throttle. “Pada race pertama di Qatar, awalnya saya kencang tapi merosot dan hanya finis di posisi ke-7 karena arm pump. Saya selalu latihan kardio di pusat kebugaran, tetapi kita tahu cedera seperti itu bisa terjadi. Bukan masalah tentang kebugaran, itu hanya latihan beban,” imbuhnya.

    Jack Miller
    Jack Miller

    Rekan setim Miguel Oliveira itu melanjutkan, “Parahnya lagi, sepekan kemudian atau pada race kedua di Qatar saya hanya finis di posisi ke-9. Lalu saya menjalani operasi. Tetapi saya kemudian terjatuh ketika balapan di Portimao sehingga lengan saya cedera lagi. Jerez adalah akhir pekan di mana semuanya berjalan dengan mulus dan saya menang. Saya sangat lega. Mendapatkan dua kemenangan berturut-turut adalah hal yang sangat istimewa. Tekanannya sedikit berkurang.”

    “Tahun berikutnya saya mengalami kemajuan. 2022 adalah tahun yang bagus buat saya. Saya menginginkan perubahan. Saya berada di Ducati selama beberapa tahun (total 5 tahun) dan saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda. KTM tampak seperti peluang dan proyek yang bagus. Kami akhirnya mencapai kesepakatan dengan mereka,” jelas Miller.

    Meskipun Miller sangat terganggu dengan spekulasi media yang tak ada habisnya, secara keseluruhan dia memandang masanya bersama Ducati menyenangkan. “Seluruh hal tentang Ducati sangat positif. Menjadi pembalap pabrikan Ducati dan memenangkan balapan untuk mereka, cukup istimewa. Saya tidak akan pernah melupakan tiga kemenangan bersama mereka. Saya selalu ingin menggantungkan baju balap merah itu di rumah. Sekarang saya punya beberapa baju balap lain yang sangat istimewa,” pungkas Miller sambil tersenyum.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini