RiderTua.com – Jack Miller hanya berada di peringkat 15 dengan 19 poin dalam klasemen MotoGP setelah 4 seri pertama musim 2025. Tetapi yang terpenting, rider Pramac itu berperan dalam kemajuan proyek Yamaha yang sedang kesulitan.
Miller langsung merasa lebih nyaman dengan M1 dibandingkan dengan motor KTM RC16 tahun lalu, dimana masalah getaran yang sempat Miller bocorkan pada 2024 masih mengganggu para pembalap KTM hingga sekarang.
Jack Miller Membela Pecco Bagnaia : Dia Menjalani Awal Musim Terbaik Tapi Ketika Berada di Peringkat 3 Media Menulis Buruk Tentangnya, Ini Sampah!
Menurut Jack Miller ada satu kunci yang membuatnya selalu bersemangat untuk memulai musim dengan tim dan motor baru. Rider asal Australia itu mengungkapkan bahwa dirinya hanya fokus pada sisi positif motor daripada sisi negatifnya.
Rekan setim Miguel Oliveira itu menegaskan, “Benar sekali. Itulah yang saya lakukan sepanjang karier saya. Dan juga di MotoGP dengan semua motor. Pada awalnya dengan Honda, Ducati dan kemudian dengan KTM juga. Saya selalu mencoba melihat kekuatan motor dan juga membangun feeling yang kuat pada motor. Bahkan jika kondisinya buruk, kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin.”
“Namun untuk melakukan ini, kita juga harus memahami di mana letak kekuatan motor. Faktanya adalah kita tidak akan pernah memiliki motor yang sempurna. Tidak masalah apakah kita menggunakan motor terbaik atau motor terburuk di lintasan, kita harus selalu sampai pada titik di mana kita mengalami masalah,” imbuh rider berjuluk Thriller Miller itu.
Miller adalah satu dari dua pembalap MotoGP saat ini (bersama Maverick Vinales) yang menunggangi motor dari 4 pabrikan berbeda sepanjang karirnya di kelas utama. Jadi dia memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang Honda, Ducati, dan KTM yang dibawanya ke Yamaha tahun ini.
Selain itu Miller juga pindah dari tim pabrikan Ducati dan tim pabrikan KTM ke tim satelit yang baru dengan Pramac. “Jujur, mengenai pengembangan motor untuk tim pabrikan dan tim satelit, menurut saya itu sama sekali tidak ada bedanya. Perbedaan semata-mata didasarkan pada hasil, di tim mana pun kita berada. Ini tentang performa,” ujar JackAss.
Miller menambahkan, “Bagaimanapun, kita bisa didepak lebih cepat daripada saat pertama masuk. Menurutku ini semata-mata tentang hasil yang bisa kita raih. Contoh yang bagus adalah situasi Pecco Bagnaia saat ini.”
“Pecco menjalani awal musim terbaik dalam kariernya tapi ketika dia hanya berada di peringkat 3 dalam klasemen, media menulis betapa buruknya hasil yang dia peroleh. Ini ‘sampah’. Dan penting bagi kita untuk tidak pernah terganggu oleh hal ‘sampah’ seperti itu. Saya fokus untuk memaksimalkan pekerjaan saya!” pungkas Miller.
Miller gagal menyelesaikan MotoGP Qatar pekan lalu, tetapi di GP Amerika dua pekan lalu dia finis ke-5 yang menunjukkan bakatnya yang patut diperhitungkan.
Apapun bisa terjadi, yg dihadapi pecco adalah pembalap dengan rating alien dengan motor terbaik, jadi pecco harus berjuang dengan lebih dari maksimal.
Pecco emang telat panas, setelah 6-10 race akan gacor