RiderTua.com – Gigi Dall’Igna (general manajer Ducati Corse) mengatakan bahwa kemenangan Marc Marquez di MotoGP Qatar merupakan kemenangan Ducati ke-21 berturut-turut, tetapi dia mewanti-wanti bahwa pihaknya tidak boleh lengah dengan prestasi itu. Mengingat performa pabrikan lain seperti yang ditunjukkan Maverick Vinales bersama KTM di Lusail sangat kuat untuk menyaingi Ducati, terlepas dari penalti yang dijatuhkan pada rider tim Tech3 itu.
“Akhir pekan yang spesial bagi motor dan pembalap kami. Ducati merah meraih posisi satu-dua di podium dan menempatkan 5 motor Desmosedici di posisi 6 teratas. Kemenangan yang ke-21 berturut-turut, dengan pertarungan sengit melawan lawan-lawan kuat yang baru saja menunjukkan betapa menakutkannya mereka. Mengingat bagaimana kemenangan itu diraih, mendesak kami untuk tidak pernah terlena,” ungkap Dall’Igna.
Gigi Dall’Igna : Saat Ini Marc Marquez Tak Tertandingi
Sejauh ini dominasi Marc Marquez tidak tergoyahkan. Kemenangan Pecco Bagnaia di MotoGP Amerika bisa dibilang hanya kebetulan semata karena Baby Alien crash saat memimpin balapan. Gigi Dall’Igna menyebut performa Marquez di Qatar tak tertandingi dan hasil yang ditorehkan Pecco dengan finis ke-2 pada race hari Minggu memang layak untuknya.
Insinyur asal Italia itu menegaskan, “Saat ini Marc tak tertandingi, dalam latihan yang sekali lagi menunjukkan semua kekuatannya. Tetapi yang terpenting adalah kemampuan taktis dan kecerdasan kompetitifnya dalam mengetahui cara membaca balapan dan memodulasi sumber dayanya pada saat-saat yang paling penting, mengoptimalkan cara dan waktu untuk serangan terakhir.”
“Dengan demikian, Marc mencatatkan kemenangan ketiganya dalam empat balapan panjang sekaligus kemenangan ketujuh dari total delapan balapan sejauh ini. Pole, sprint, race utama, dan lap tercepat di lintasan yang belum pernah membuatnya unggul selama lebih dari 10 tahun. Lusail bukanlah salah satu lintasan favoritnya dan ini membuat kemenangannya semakin gemilang,” imbuh Dall’Igna.
Di sisi lain, Dall’Igna juga puas dengan performa Pecco Bagnaia. Pertarungan bagus yang dijalaninya sepadan dengan hasil yang ditorehkannya, meski hanya start dari posisi ke-11 yang memaksanya untuk langsung gas pol mengejar ketertinggalan. Dari P11 ke P2 (setelah Maverick Vinales kena penalti) merupakan perjuangan yang harus mengorbankan banyak grip pada bannya.
