RiderTua.com – Pecco Bagnaia hanya finis ke-8 dalam sprint di MotoGP Qatar. Ketika Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) ditanya, apakah masalah pada hari Sabtu yang dihadapi pembalapnya itu karena masalah motor atau masalah pada Pecco?
“Itu adalah sesuatu yang menjadi hak kami, untuk selalu memberinya motor yang tepat. Pecco sekarang sangat menuntut dalam hal set-up. Dia bukan orang yang ingin mengendarai motor yang tidak sesuai dengan gaya balapnya. Ini menimbulkan masalah bagi timnya,” ungkap Tardozzi.
Davide Tardozzi Kepada Pecco Bagnaia : Jangan Pikirkan Masalahnya Tapi Atasi Masalahnya
Namun dalam race utama hari Minggu, Pecco Bagnaia membuat kemajuan. Start dari P11, rider Italia itu langsung melesat ke depan dan bertarung melawan Franco Morbidelli dan Maverick Vinales. Pada akhirnya dia finis di posisi ke-3 dan setelah Vinales dijatuhi penalti 16 detik sehingga harus turun dari P2 ke P14, Pecco naik ke posisi ke-2.
Davide Tardozzi menambahkan, “Pada akhirnya Pecco dan timnya berhasil menemukan solusi, terutama untuk race hari Minggu. Kami masih memiliki masalah dengannya, dengan keseimbangan motor, dan dengan tangki bahan bakar tidak diisi penuh (spint race). Itu menimbulkan beberapa masalah. Ini terjadi di setiap balapan hari Sabtu.”
“Tetapi Pecco harus berpikir bahwa dia adalah seorang juara dunia, dia harus mengatasi masalahnya. Satu hal yang harus dia lakukan adalah jangan pikirkan masalahnya tapi atasi masalahnya. Motornya memiliki potensi yang sangat bagus, gunakanlah,” tegas bos asal Italia itu.
Usai balapan di Lusail Qatar Pecco Bagnaia masih bertahan di peringkat 3 dalam klasemen MotoGP, terpaut 26 poin dari pemuncak klasemen sekaligus rekan setimnya Marc Marquez.
GP Eropa akan dimulai di Jerez pada 24-26 April mendatang, di mana Pecco Bagnaia harus bisa mengejar ketertinggalannya dari Marc Marquez yang sedang dalam performa terbaiknya. Namun Murid Valentino Rossi itu juga harus mampu mengatasi kelemahannya pada hari Jumat dan Sabtu.
Mengenai performa buruk Bagnaia dalam kualifikasi dan sprint race, Tardozzi menegaskan, “Jujur, kami masih belum tahu mengapa bisa demikian. Sepertinya dia tidak percaya diri dengan rem depan dan saat memasuki tikungan. Selama sesi pemanasan di Minggu pagi, kami mencoba sesuatu pada set-up dan dengan keseimbangan motor. Akhirnya berhasil. Dia tidak percaya diri dengan rem, itu poin utamanya.”

Tidak mampu meraih kemenangan di trek yang secara teori sangat cocok untuk Pecco, membuat Ducati kecewa. “Pecco datang ke sini (Qatar) dengan ekspektasi tinggi karena dia berpikir ini adalah balapan untuk menang. Tetapi Marc adalah Marc, dia sangat cepat. Kami terkejut dengan Maverick yang menjalani balapan dengan fantastis,” ungkap Tardozzi.
Tardozzi melanjutkan, “Tetapi setelah hari Sabtu yang buruk, kami sangat senang dengan posisi kedua yang diraih Pecco. Dia mampu memulihkan kecepatannya. Balapan berikutnya di Jerez adalah balapan yang sesuai dengan gaya balapnya. Pada akhirnya, kami meraih posisi pertama dan kedua. Kami sangat senang.”
setuju opa tardozzi
pembalap juara kog cemen
mental harus kuat dan tangguh.
Yg cemen itu juardunia yg kabur Dari Honda keyika Honda lagi gurem ngemis ke ducati smpai rEla buang sponsor
Hahhaha kmu lucu
Kamu kok gobloknya natural ya!
Yg demen lu itu Gusas ama kayak si B46ong
Cemen mbahmu, pecco menemukan masalah dan bicara ke bosnya (team), untuk dapatkan solusi, itu salah?? apakah sepantasnya pembalap ketika Nemu masalah trus diam??
Padahal tardosi tinggal bilang, “mas pecco, sudah waktunya kamu minggir, Marc juara dunia tahun ini, dan kamu akan diganti oleh Alex”
rider kaleng” klo menang jingkrak” klo kalah mengeluh, emangnya mm93 kga pake tangki yg sama pny pecco🤣🤣🤣🤣 udahlah pecco kamu pensiun dlu selama msh ada mm93, nti klo mm93 pensiun kamu ikut balapan lg dan kamu punya rekor baru🤣🤣🤣🤣
Apakah semua pembalap ukuran badannya sama?
Kamu ga pernah tau problemnya Lorenzo saat diducati kan?
Apa bedanya tanki Lorenzo dengan Dovizioso?
Kan begitu lol
Be the best