RiderTua.com – Luca Marini tidak lagi sunmori… berhasil finis di posisi ke-10 dan menjadikannya pembalap Honda terbaik kedua di belakang Johann Zarco yang finis ke-4 di MotoGP Qatar. Di garis finis, rider berusia 27 tahun itu kalah 15,137 detik dari pemenang Marc Marquez, setelah mampu merebut posisi dari Brad Binder tiga lap sebelum akhir.
Marini secara konsisten mampu mencetak poin di setiap race utama musim ini dan tidak pernah finis di bawah posisi ke-12. Setelah 8 balapan pertama musim ini, dia berada di peringkat 10 dalam klasemen dengan mencetak 26 poin. “Saya sangat menikmati balapan ini. Itu juga menjadi latihan yang bagus bagi saya untuk berlatih manuver menyalip,” ungkapnya dengan gembira.
Luca Marini Tidak Lagi ‘Sunmori’ Finish 10 Besar di MotoGP Qatar Tahun Ini

Luca Marini mencetak poin hampir dua kali lipat lebih banyak dari keseluruhan musim 2024. “Namun saya tidak memiliki banyak kemampuan untuk bertarung di grup melawan pembalap dari pabrikan lain. Di lintasan lurus yang panjang ini, top speed adalah sesuatu yang masih perlu kami tingkatkan,” ungkap rider asal Urbino Italia itu.
Dengan panjang lebar kemudian adik legenda MotoGP Valentino Rossi itu menjelaskan, “Hal ini membuat sedikit sulit untuk bersaing melawan pembalap lain. Namun setidaknya, saya mampu menunjukkan beberapa manuver di tikungan dan itu adalah balapan yang bagus bagi saya. Kecepatan saya bagus dan lebih baik daripada hari Sabtu. Kami mencoba sesuatu yang lain dalam sesi pemanasan dan kemudian menerapkannya untuk balapan.”
“Kami kehilangan sedikit kecepatan di akhir balapan karena muncul getaran saat ban mulai aus. Oke, semua pabrikan juga mengalaminya tetapi itu sangat memengaruhi kami dan kami mengalaminya di setiap tikungan. Ini berarti kami kalah 0,2 hingga 0,3 detik per lap dan itu sangat disayangkan.”
“Kami tahu cara mengatasinya. Sulit untuk memperbaikinya, tetapi kami akan membuat beberapa perubahan untuk GP Jerez. Kami juga akan mencoba perubahan besar pada tes Jerez. Paketnya mungkin akan tetap sama untuk balapan. Di Jerez, akan sangat penting untuk langsung masuk ke Q2 dan berada di tiga baris pertama grid.”
“Rins menyalip saya, itu agak mengecewakan. Jika kita membalap sendirian tanpa ada rider lain di belakang kita, kita tetap bisa balapan dengan baik meskipun kita kalah 0,2 hingga 0,3 detik per lap di lintasan lurus. Namun jika kita harus kesulitan seperti yang selalu dikeluhkan Fabio Quartararo, maka kita akan disalip di lintasan lurus. Namun itu tidak masalah bagi saya. Saya ingin meningkatkan motor di area lain karena ada banyak potensi di sana. Jika kami bisa melakukan itu, kami bisa menjadi pabrikan terbaik kedua di akhir musim,” imbuh rekan setim Joan Mir itu.

Terkait tekanan ban, Marini mengatakan bahwa dia tidak mengalami masalah dengan hal itu. “Selalu sama. Jika kita membalap sendirian, tekanan ban bisa turun. Tergantung di mana kita memulai tekanan ban. Jika kita memulai terlalu rendah, maka itu adalah keputusan teknisi. Sebagai pembalap kita memiliki pilihan untuk mengatasi hal ini, tetapi tidak semudah itu. Tekanan ban bukan masalah bagi kami karena kami selalu mencari slipstream seseorang,” pungkas suami Martha Vincenzi itu sambil tertawa.