RiderTua.com – Setelah finis ke-5 dalam sprint race hari Sabtu, Fabio Quartararo ingin meraih hasil yang lebih baik dalam race utama hari Minggu di MotoGP Qatar. Start dari P3, rider Yamaha itu justru merosot ke posisi ke-6. Dan saat balapan berlangsung, dia semakin tertinggal dan di pertengahan balapan El Diablo malah berada di posisi ke-9.
Tujuh lap menjelang akhir, Quartararo berhasil menyalip Pedro Acosta. Akhirnya dia melintasi garis finis di posisi ke-8. Karena Maverick Vinales dijatuhi penalti 16 detik akibat tekanan bannya tidak sesuai aturan dan harus turun dari P2 ke P14, Quartararo naik ke posisi ke-7.
Fabio Quartararo : Tidak Ada Gunanya Jika Kita Tidak Bisa Menyalip
Usai balapan, Fabio Quartararo mengeluh, “Kami memiliki masalah yang kurang lebih sama seperti biasanya. Ketika cengkeraman berkurang, segalanya menjadi sedikit lebih baik tetapi kemudian sudah terlambat. Sayangnya, kami tidak dapat melaju sebaik yang kami lakukan pada lap pertama seperti pada sprint hari Sabtu.”
“Saya sudah memberikan yang terbaik, itu yang terbaik yang bisa saya lakukan. Kita lihat saja bagaimana hasilnya di balapan berikutnya. Namun kami butuh komponen baru agar cengkeraman motor lebih kuat. Kami tahu, usai balapan Moto2 kondisi lintasannya akan lebih buruk. Saat ini kami sangat bergantung pada trek. Kita butuh sesuatu untuk melangkah maju,” imbuh juara dunia MotoGP 2021 itu.
Pada 25-27 April, balapan pertama di Eropa musim 2025 akan digelar di Jerez. Pada hari Senin (28 April), tes resmi MotoGP juga akan berlangsung di trek tersebut. Akankah Yamaha membawa komponen baru pada tes penting ini? “Sepertinya tidak, mungkin part baru akan tersedia di Le Mans. Kami melakukan tes di Italia tepat usai GP Prancis. Semoga kita dapat membuat kemajuan di sana. Kami bekerja keras dan memiliki banyak suku cadang baru yang tersedia, tetapi kami belum menemukan apa yang benar-benar kami inginkan,” jawab Quartararo.
Rekan setim Alex Rins itu menegaskan, “Sangat penting untuk menemukan sesuatu di area yang perlu kita tingkatkan. Namun kita harus melakukannya selangkah demi selangkah. Saya ingin bertarung melawan para pembalap terdepan secepat mungkin, tetapi saya tahu itu memerlukan waktu. Tetapi alangkah hebatnya jika saya bisa bertarung melawan mereka sedikit lebih lama lagi.”
Apakah penurunan performa ban yang diantisipasi benar-benar terjadi saat balapan di Lusail? “Jujur, sebenarnya saya memperkirakan performa yang lebih baik di awal balapan dan penurunan ban yang lebih parah. Bagi saya penurunannya tidak masalah, justru bagus,” jawab Quartararo.
Bagaimana performa M1 dalam duel melawan pembalap lain? “Jika kita memiliki gaya balap yang sama seperti rider lain, maka itu akan bagus. Tapi dari cara kita membalap saat ini, itu sulit. Terutama di awal balapan, rider lain jauh lebih cepat dan bisa menyalip saya. Lalu kami kehilangan cengkeraman, tidak punya tenaga, dan banyak sekali wheelie,” ujar El Diablo.
Quartararo melanjutkan, “Hal ini membuat sangat sulit untuk mempersiapkan manuver menyalip dan membalap dengan baik. Satu-satunya kekuatan kami terletak pada zona pengereman setelah trek lurus. Tapi tidak ada gunanya kalau kita tidak bisa menyalip.”
Setelah akhir pekan yang kuat di Lusail Qatar, Fabio Quartararo naik ke peringkat 8 dengan mencetak 30 poin di klasemen.
