Home MotoGP Fabio Quartararo : Slipstream Sangat Penting untuk Mengimbangi Ducati!

    Fabio Quartararo : Slipstream Sangat Penting untuk Mengimbangi Ducati!

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Sebelum balapan akhir pekan di MotoGP Qatar, Fabio Quartararo ingin timnya melakukan perubahan seminim mungkin pada Yamaha M1 miliknya dan mencoba menemukan batas dengan basis yang baik. Sejauh ini, tampaknya rencana rider asal Prancis itu berhasil.

    Quartararo berhasil menempati posisi ke-6 pada hari Jumat dan posisi ke-3 pada kualifikasi hari Sabtu. Ini merupakan hasil positif baginya, mengingat dia belum pernah start dari baris terdepan sejak 2022.

    Fabio Quartararo : Slipstream Sangat Penting untuk Mengimbangi Ducati!

    Dalam sprint race, bahkan Fabio Quartararo mampu bertarung untuk memperebutkan podium (posisi ke-3) melawan Franco Morbidelli (VR46 Ducati) hingga tikungan terakhir. Namun kesalahan kecil di tikungan 16 membuat dia gagal meraih hasil 3 teratas. Terlebih lagi, juara dunia MotoGP 2021 itu juga harus membiarkan rookie Fermin Aldeguer (Gresini Ducati) menyalipnya di lintasan lurus. Akhirnya Quartararo harus legowo finis di posisi ke-5 tertinggal 4,593 detik dari pemenang Marc Marquez (Ducati Lenovo).

    Hasil Sprint Race MotoGP Qatar 2025
    Hasil Sprint Race MotoGP Qatar 2025

    Usai sprint El Diablo mengatakan, “Duel yang sangat menyenangkan. Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi sayangnya saya tiga kali kehilangan kendali bagian depan di lap terakhir. Saya ingin naik podium tapi di tikungan terakhir saya benar-benar kehilangan kendali bagian depan dan Fermin menyalip saya. Tetapi saya sangat bahagia hari ini. Semoga saja besok kami bisa mendapatkan kecepatan yang baik.”

    Terkait duel melawan mantan rekan setimnya Morbidelli, Quartararo mengungkapkan, “Saya late braking, tetapi saya tidak dapat mengimbangi akselerasinya untuk mempersiapkan manuver menyalip. Mustahil untuk menyalipnya. Saya memacu sekuat tenaga karena Fermin semakin dekat di belakang saya. Saya juga melihat bagaimana Franco kesulitan dengan bagian depan.”

    “Namun motor saya masih jauh lebih lambat ketimbang Ducati. Slipstream sangat penting bagi saya untuk dapat mengimbanginya. Kami memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan mereka seperti mesin, aerodinamika, cengkeraman, dan bahkan gaya balap kami sama sekali berbeda,” imbuh rekan setim Alex Rins itu.

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    Yang mengejutkan adalah Quartararo membukukan catatan waktu tercepat ke-3 di sesi kualifikasi. Apakah fast lap yang dia torehkan juga tidak terduga baginya? “Tidak, saya tahu saya melahap lap dengan sangat baik tetapi saya tidak tahu kalau itu bisa sebagus itu,” jawab pembalap berusia 25 tahun itu.

    El Diablo melanjutkan, “Itulah pertama kalinya saya berusaha sekuat tenaga dan tidak membuat kesalahan. Sudah sangat lama sejak segalanya berjalan dengan baik seperti ini. Karena ketika segalanya tidak berjalan dengan sempurna, kita selalu berusaha terlalu keras dan kemudian membuat kesalahan-kesalahan kecil. Hari ini saya tidak membuat kesalahan dan saya merasa cepat.”

    Apakah hari ini Quartararo membuat perbedaan sebagai seorang pembalap atau motor Yamaha memang bagus? “Trek ini cocok dengan motor kami dan itu sangat positif. Kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin karena kami tidak selalu memiliki feeling yang baik seperti ini,” tegasnya.

    “Semoga kami akan memiliki feeling yang sama di balapan berikutnya. Saya sudah lama tidak merasakan feeling itu di satu lap. Saya 1,2 detik lebih cepat dari tahun lalu. Mungkin kami bisa membuat kejutan pada race hari Minggu seperti yang kami lakukan di sesi kualifikasi,” pungkas Quartararo sambil tersenyum.

    1 KOMENTAR

    1. Pada sesi Tissot Sprint tadi malam saya sempat melihat Fabio Digianantonio (Ducati) tidak berhasil menyalip Enea Bastianini (KTM) ditrek lurus bahkan dengan bantuan Slipstream sekalipun. Setelah saya buka data PDF nya ternyata top speed RC16 pacuan Bastianini mencapai 352.9 km/h berbanding dengan 350.6 km/h yang dicapai oleh GP24 milik Digianantonio

      Pengembangan Ducati yang memfokuskan pada Cornering speed dan Downforce pada 2023 dan 2024 nampaknya sedikit mengurangi hegemoni top speed yang mereka miliki selama ini. Setelah test Catalunya 2024 lalu Luigi Dall’igna sempat menyatakan jika GP25 nanti akan memiliki lebih banyak kecepatan puncak untuk mengimbangi top speed KTM & Aprilia yang sudah meningkat, dan benar saja pada test pra musim Sepang 2025 Ducati merajai tabel top speed dengan GP25 murni. Namun sayangnya mesin yang lebih bertenaga itu batal dipakai pada musim ini sehingga fokus utama Ducati sekarang lebih kepada “Ballencing” daripada mengejar dominasi top speed

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini