RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio berhasil menempati posisi ke-4 sehingga langsung lolos ke Q2 pada hari Sabtu di MotoGP Qatar. Pembalap VR46 Ducati itu lebih lambat 0,299 detik dari rekan setimnya yang mencatatkan waktu tercepat pada hari Jumat Franco Morbidelli.
“Sebenarnya hari ini cukup menyenangkan. Saya agak kesal karena saya menginginkan lebih. Feeling dengan motor juga sedikit lebih buruk ketimbang di pagi hari. Kami melakukannya, meskipun feeling itu bisa lebih baik lagi. Oleh karena itu saya dapat dengan pasti mengatakan bahwa masih ada ruang untuk bermanuver,” ujar Diggia.
Fabio Di Giannantonio : Valentino Rossi Selalu Memberikan Analisis yang Tepat untuk Sesi Berikutnya
Sejurus kemudian Fabio Di Giannantonio menjelaskan dengan lebih detail. “Kami mencoba konfigurasi yang berbeda untuk sore hari. Para kru masih perlu memahami apa yang perlu dilakukan dan apa yang cocok untuk saya karena kami baru menjalani akhir pekan keempat bersama,” jelas rider asal Roma Italia itu.

Diggia melanjutkan, “Menurutku kami perlu kembali ke set-up standar, yang memungkinkan saya untuk memberikan lebih banyak tekanan. Bagian belakang motor saya selalu memiliki grip yang baik tetapi itu tidak memungkinkan saya untuk mengendarai motor secara alami di sore hari.”
Mengenai persaingan internal melawan rekan setimnya Franco Morbidelli, Diggia mengungkapkan, “Berusaha keras untuk menjadi salah satu dari 4 besar adalah hal yang luar biasa untuk musim ini. Akan sangat membantu jika kita memiliki rekan setim yang kuat, karena kita dapat ‘mencuri’ rahasia-rahasia kecil darinya. Tim pun senang dan begitu pula dengan para sponsor. Namun di lintasan, rekan setim kita seperti lawan lainnya. Kita ingin mengalahkan semua pembalap di sana. Itu bukan masalah bagi saya.”

‘Pak bos’ Valentino Rossi hadir di garasi tim VR46 di Lusail. “Kehadiran Vale di garasi selalu berbeda dan sungguh luar biasa. Dia selalu memberikan analisis yang tepat untuk sesi berikutnya. Analisis yang tepat ini juga memungkinkan kita melakukan manuver dengan lebih mudah dan kita bisa lebih cepat dengan usaha yang lebih sedikit. Saya ingin naik podium dan kemudian, tentu saja merayakannya bersamanya. Tetapi target pertama saya sekarang adalah untuk menjadi lebih baik dari sesi ke sesi,” pungkas rider berusia 26 tahun itu.
Klo data bisa d share ato bisa d intip lah sesama pabrikan, motor sudah sama speck nya walaupun ga persis banget sesuai keinginan pembalap yang menuntut perubahan motor. Yang pasti skill seorang pembalap ga bisa di intip atau d jiplak jadi disitulah letak kelebihan pembalap mau d rubah setingan nya kaya apapun juga klo skill pembalap sudah standart nya ya udah ngalah aja lah