RiderTua.com – Joan Mir gagal mencetak poin baik dalam sprint race maupun balapan utama di COTA Austin. Rider Honda itu melakukan dua kesalahan yang berujung pada dua kali crash.
“Saya sangat kecewa. Kami membuat kesalahan di ketiga momen akhir pekan yakni saat kualifikasi, sprint, dan balapan. Namun, itu tidak berarti kami harus mengurangi tekanan. Kami harus belajar, tetapi tidak boleh kehilangan intensitas,” ujar Mir.
Joan Mir : Kami Butuh Power yang Lebih Besar Tidak Cukup Hanya Finis ke-7, 8 atau 9
Setelah 2 tahun terpuruk di MotoGP, akhirnya Honda menunjukkan peningkatan yang signifikan pada musim 2025. Sementara Yamaha belum juga menunjukkan kemajuan, saat ini Honda berada di peringkat 2 dalam klasemen konstruktor tepat di bawah Ducati yang mendominasi. Tiga dari empat pembalapnya (Johann Zarco, Luca Marini dan Joan Mir) secara teratur mencetak poin di 6 balapan pertama musim ini.

Mengenai crash yang dialaminya di Austin, Mir mencoba menganalisis balapannya secara mendetail bukan hanya mencari-cari alasan. “Saya tidak tampil agresif di fase awal, kehilangan kendali, harus mengerem lebih lambat dari yang seharusnya dan akibatnya roda depan saya bekerja terlalu berat. Tentu, saya bisa saja langsung menyerah dan melepaskan posisi tetapi itu bukan gaya saya,” tegas rider Spanyol berusia 26 tahun itu.
Secara blak-blakan Mir mengungkap kelemahan Honda, “Kami butuh power yang lebih besar. Tidak cukup hanya finis di posisi ke-7, ke-8, atau ke-9. Jika tidak terjadi insiden apapun, kami akan berakhir di sekitar posisi ke-10. Tentu jika banyak rider yang mengalami crash, kami mungkin akan naik tetapi itu tidak realistis.”
Di Austin, Fabio Quartararo (Yamaha) menyadari bahwa gaya balap Mir telah berubah drastis dibandingkan tahun lalu. “Ya, saya setuju dengan pendapatnya. Gaya balap saya telah berubah dan saya beradaptasi dengan apa yang dibutuhkan Honda (late braking, cornering speed lebih tinggi, dan tidak terlalu fokus pada akselerasi saat keluar tikungan). Dengan Yamaha atau sebelumnya dengan Suzuki, lebih cocok untuk ridding smooth atau gaya yang lebih lembut dengan grip roda belakang yang lebih kuat. Tapi dengan Honda, kita harus total menyerang karena power keluar tikungannya tidak cukup,” jelas Mir.

Jika Mir dapat memacu motornya hingga batas maksimal tanpa mengalami crash, disitulah potensinya akan muncul. “Saya melaju ke depan dengan lebih antusias. Jika saya dapat mengendalikannya, kami akan lebih cepat,” tegas rekan setim Luca Marini itu dengan percaya diri.
Sirkuit Lusail memiliki lintasan lurus yang panjangnya lebih dari 1 km dan lay out yang mengalir, namun trek ini belum tentu merupakan lintasan yang cocok untuk RC213V saat ini. “Pembalap Honda lainnya juga tampil bagus di sini. Mengapa kami tidak dapat melakukannya?” pungkas Mir yang saat ini berhasil mencetak 10 poin dan berada di peringkat 15 dalam klasemen setelah 3 seri atau 6 balapan pertama musim 2025.
Wow superb blog layout How long have you been blogging for you make blogging look easy The overall look of your site is magnificent as well as the content