RiderTua.com – Michelin mengonfirmasi akan menyediakan ban yang dimodifikasi setelah menganalisa data dari balapan tahun lalu di sirkuit Lusail Qatar, dimana trek ini baru direnovasi pada 2023 yang mencakup pengaspalan ulang secara menyeluruh. Data yang mencakup keseluruhan kemudian dikumpulkan dan diproses oleh sistem simulasi Michelin untuk membantu menyempurnakan alokasi ban untuk MotoGP musim 2025.
Meskipun aspal baru bikin trek menjadi sangat abrasif dan membebani ban, pinggiran tajam dari batu-batu yang membentuk lapisan atas aspal secara bertahap tumpul seiring penggunaan. Namun satu faktor yang tidak bisa dihilangkan dari sirkuit yang terletak di gurun tersebut adalah keberadaan pasir, yang jika tertiup angin bisa mengotori lintasan dan mengganggu pembalap serta bikin ban depan dan belakang cepat aus.
Michelin : Ban Belakang Dirombak dan Ban Depan Dimodifikasi Khusus untuk MotoGP Qatar
Alokasi ban untuk MotoGP Qatar tahun ini mencakup tiga ban depan simetris (Soft, Medium, dan Hard) dan dua ban belakang, satu Soft asimetris yang diperkuat (lebih kuat di sebelah kanan) dan yang lainnya Medium simetris.

Piero Taramasso selaku Manajer Michelin Two-Wheel Motorsport menjelaskan, “Untuk MotoGP Qatar musim 2025, kami telah mengerjakan ulang spesifikasi ban belakang Soft agar lebih kaku sehingga lebih tahan terhadap kondisi trek Lusail yang agresif.”
“Pada saat yang sama, kami juga membawa ban depan Hard yang dimodifikasi ke Qatar untuk menawarkan lebih banyak fleksibilitas. Ban ini memberikan tingkat cengkeraman yang mirip dengan ban depan Medium, tetapi ban Hard yang baru menawarkan stabilitas yang lebih baik,” imbuh Taramasso.
Michelin berharap perubahan ban tersebut dapat mempengaruhi beberapa pembalap untuk meninggalkan ban slick Medium baik untuk bagian depan dan belakang, yang tahun lalu dipilih hampir seluruh pembalap untuk sprint maupun race utama.

Meskipun balapan MotoGP di Doha berlangsung di malam hari dengan suhu yang lebih sejuk, tetapi sesi latihan, kualifikasi, dan pemanasan berlangsung di siang hari yang panas terik.
Taramasso menjelaskan, “Di seri-seri yang lain, biasanya sesi dimulai ketika lintasan masih dingin tapi kemudian menghangat seiring berjalannya sesi. Tapi di Qatar justru sebaliknya. Memulai sesi di saat lintasan panas lalu mendingin seiring balapan berjalan. Hal ini membuat pendekatan kerja tim dan pengaturan ban menjadi berbeda dari seri-seri yang lain. Ditambah lagi, kelembapan berpadu dengan lapisan pasir halus yang tertiup angin, yang secara signifikan mengurangi cengkeraman. Ini tantangan tambahan yang nyata!”
Prakiraan cuaca akhir pekan ini di Lusail kering dan stabil, dengan suhu tertinggi di siang hari sekitar 30-an derajat Celsius dan di malam hari sekitar 20-an derajat Celsius.