RiderTua.com – Meski melakukan aksi yang kontroversial di MotoGP Amerika akhir pekan lalu, Herve Poncharal (pemilik tim Tech3 sekaligus Presiden IRTA) memuji Marc Marquez. “Saya mengagumi Marc sejak debutnya di kelas 125cc. Dia memiliki kepribadian yang luar biasa dan lebih dari sekadar pembalap yang luar biasa. Apa yang dilakukannya di Austin menegaskan bahwa secara alami dia adalah pemimpin paddock ini.”
Tatkala Marquez memicu kekacauan sesaat sebelum warm-up lap dimana dia tiba-tiba berlari meninggalkan grid start untuk berganti motor dengan ban kering, menurut Poncharal disitulah Baby Alien menunjukkan kecerdasan strateginya. Saat itu dia menunggu hingga saat terakhir yang diizinkan (3 menit sebelum start) untuk masuk ke pit dan beralih ke ban slick, dengan memanfaatkan celah regulasi.
Herve Poncharal (Bos Tim Tech3) : Hanya Ada Satu yang Mampu Mengalahkan Marc Marquez Yakni Dirinya Sendiri
Aksi sekitar 9 pembalap yang dipelopori Marc Marquez yang kemudian memaksa race director melakukan restart itu, membuat Brad Binder, Enea Bastianini, dan Ai Ogura (3 pembalap yang berani menggunakan ban slick sejak start) sangat dirugikan.
Meski pembalapnya (Bastianini) menjadi ‘korban’, namun Poncharal sangat memahami apa yang terjadi di lintasan. “Dalam kondisi trek yang tidak menentu, pemilihan ban selalu menjadi pertaruhan. Terkadang kondisinya sesuai perkiraan kita dan itu bagian dari pertunjukan. Kami memercayai keputusan Enea, yang sejak awal berkata, ‘saya pakai ban slcik’. Sayangnya, keadaan berubah,” ungkap bos tim asal Prancis itu.

Menurut Poncharal, Marquez memiliki pola pikir yang unik dan kelebihannya itu sangat menonjol dibandingkan dengan pembalap lain. “Berapa banyak pembalap yang bisa mengatur tekanan ban seperti yang dia lakukan di Buriram? Marc bukan hanya yang tercepat tapi dia memiliki pikiran yang luar biasa. Dia menghitung ulang setiap variabel selama balapan,” imbuhnya.
Marc Marquez merupakan kombinasi antara bakat alami dan kecerdasan strategis. Inilah alasan mengapa dia berhasil membukukan 90 kemenangan dan 152 podium. Selain itu ketahanan fisik dan mentalnya juga luar biasa.
“Setelah menjalani empat kali operasi di lengan kanannya, dia masih mengambil risiko dengan cara yang sama. Itulah esensinya. Saat ini, hanya ada yang mampu mengalahkan Marc Marquez yakni dirinya sendiri. Ketika dia fokus, dia tak terkalahkan,” pungkas Poncharal.
Menurut Poncharal, Marquez tetap menjadi tolok ukur di MotoGP. Kemampuannya membaca balapan dan regulasi dengan sangat teliti dan cermat memungkinkan dia menang bahkan sebelum menaiki motor.
Anda berlebihan krn semua ada masanya, spt: Muhammad.Ali, Tyson, Bung Karno, Anatoly Karpov, VR46, dll
..mengalahkan dirinya sendiri.. kasar kata ketemu hari apes yg tdk ada jadwalnya di kalender..
..sprt waktu crash jerez 2020 dan ketabrak motor erceve blio..
..mngkn blio hrs lbh bnyk belajar dr lakon kartun koboi Lucky Luck yg sll beruntung menembak lbh cepat dr bayanganya sendiri.. wkwkwk