RiderTua.com – Di GP Amerika akhir pekan lalu, Jack Miller berhasil finis di posisi ke-5 hanya kalah 11,8 detik dari pemenang sekaligus mantan rekan setimnya Pecco Bagnaia. Hasil ini membuat rider Pramac itu menjadi pembalap Yamaha terbaik di klasemen dengan menempati peringkat 10 dengan 19 poin.
Ketika Miller ditanya mengenai Marc Marquez yang tampil mendominasi dalam debutnya bersama tim pabrikan Ducati, rider asal Australia itu mengatakan, “Saya merasakan auranya sejak awal. Rasanya seperti deja vu, ini reinkarnasi,” merujuk kembalinya dia seperti dulu sebagai alien..
Jack Miller : Marc Marquez Bereinkarnasi Menjadi Alien dan Pecco Bagnaia Jauh Lebih Berbakat dari yang Diperkirakan
Menurut Jack Miller, comebacknya Marc Marquez dari cedera parah lebih dari sekadar kisah tentang perjuangan untuk mengatasi rintangan. Marquez kembali menjadi seorang superstar dan yang membuat dia istimewa bukan hanya bakat alaminya, tetapi juga mentalitas kuatnya yang tak kenal lelah. “Dia mengubah tubuhnya. Dia seperti ‘kuda pacu’ yang siap berkompetisi. Dia adalah seseorang yang mengerahkan segala upaya untuk bisa menang. Dia tidak pernah berpikiran ‘jika gagal saya akan melambat’. Itu tidak akan pernah terjadi. Ada sesuatu dalam dirinya yang berkata, ‘bagaimanapun saya akan berhasil ibaratnya meski saya akan mati oleh pedang’. Itu juga menjadi filosofi saya,” imbuh rider berjuluk Thriller Miller itu.
Di sisi lain, Miller juga memuji Pecco Bagnaia yang pernah satu garasi dengannya di Ducati. Menurutnya, Bagnaia jauh lebih berbakat daripada yang diperkirakan banyak orang. “Pecco melakukan hal-hal kecil yang tidak dapat kita lihat, tetapi jika cermati maka kita akan menyadarinya. Cara dia melibas tikungan dan cara dia menggunakan bahunya untuk berbelok tanpa terlalu condong. Dia melakukannya dengan elegan, sungguh indah untuk dilihat,” ujar rider berusia 30 tahun itu.
Dalam 3 seri pertama MotoGP musim 2025, Pecco Bagnaia banyak dikritik lantaran ‘kalah’ dari rekan setim barunya Marc Marquez. “Tahun ini saya membaca banyak hal luar biasa tentang Pecco dan dia adalah pembalap yang hampir memenangkan gelar dunia tahun lalu. Ketika dia tertekan, dia akan mengeluarkan yang terbaik dalam dirinya. Musim ini akan sangat menarik untuk diikuti,” ujar Miller.
Saat ini Miller memasuki fase baru dalam karir balapnya bersama tim Pramac Yamaha dan sejauh ini dia menemukan lingkungan kerja yang menyenangkan. Miller memuji kinerja timnya. “Saya belum pernah melihat tim yang mengerahkan begitu banyak upaya dalam setiap fase. Tapi semuanya butuh waktu, ‘Roma tidak dibangun dalam sehari’. Ini adalah sebuah proses, seperti yang dilakukan Ducati dengan Andrea Dovizioso dan saya merasa Yamaha melakukan hal yang sama sekarang,” tegas rekan setim Miguel Oliveira itu.
Perekrutan insinyur sekaligus mantan teknisi Ducati Massimo Bartolini juga menjadi faktor kunci yang membuat Miller percaya diri. “Saya tidak pernah mengira dia akan bergabung di Yamaha. Itu ajaib. Kehadirannya di pit akan mempercepat proses kemajuan Yamana,” ujar Miller.
Pada 2027 akan mulai diberlakukan peraturan MotoGP baru yang otomatis akan ada banyak perubahan seperti penghapusan aerodinamika, hilangnya perangkat elektronik yang rumit, dan pemasok ban baru Pirelli. “Menurutku mereka membuat keputusan yang tepat. Kita kembali ke aturan yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Miller.
Bagaimana dengan masa depannya di MotoGP? “Saya berusia 30 tahun, tetapi saya merasa saya masih akan terus berkembang dari tahun ke tahun,” pungkas Miller dengan nada penuh percaya diri.
