Ducati Bukan Motor Tercepat di MotoGP 2025

RiderTua.com – Ducati bukan motor tercepat di MotoGP 2025.. Tim merah itu mendominasi MotoGP 2024 dalam hal kemenangan dan podium, sementara Yamaha dan Honda mencatatkan kemenangan dan podium terburuk mereka dalam beberapa tahun terakhir. Kejuaraan Dunia MotoGP 2024 tidak hanya menghadirkan kegembiraan dan momen-momen hebat di lintasan, tetapi juga angka kecepatan yang mengesankan. Analisis top speed rata-rata semua merek motor mengungkap beberapa data yang mungkin mengejutkan banyak orang.

Merek Austria KTM memimpin daftar top speed dengan 345,63 km/jam, dengan kerja keras yang konstan pada pengembangan aerodinamis dan mesin, ia berhasil mencapai kecepatan maksimum rata-rata yang menempatkannya di atas para pesaingnya. Data ini mengungkapkan bahwa kesenjangan antara pabrikan semakin menyempit, yang memprediksi balapan yang lebih spektakuler.

Ducati Bukan Motor Tercepat di MotoGP 2025

Peringkat kedua ada merek Italia, dalam hal ini Aprilia dengan 345,60 km/jam sangat dekat dengan posisi pertama, hanya selisih 0,03 km/jam yang memisahkan pabrik Italia itu, yang menunjukkan kesetaraan luar biasa dalam kategori tersebut.

Ducati di posisi ketiga dengan kecepatan rata-rata tertinggi 343,07 km/jam, karena kekuatan merek Italia itu di trek lurus adalah yang mendefinisikannya. Meski begitu, ia tetap menjadi salah satu motor tercepat di paddock, meskipun bukan lagi satu-satunya di kategori ini.

Tidak jauh di belakang adalah merek Jepang yakni Yamaha, dengan 342,17 km/jam. Merek Jepang lainnya yaitu Honda menutup peringkat dengan 341,47 km/jam. Meskipun mereka tampaknya telah melangkah maju pada tahun 2025 dan telah melihat kemajuan dibandingkan musim-musim sebelumnya, merek bersayap emas itu telah menghadapi banyak tantangan teknis dalam beberapa tahun terakhir dan masih harus mengejar ketertinggalan dalam perlombaan kecepatan.

Top Speed Bukan Segalanya, Namun Dibutuhkan

Meskipun MotoGP identik dengan kecepatan, peringkat ini bukan hanya tentang siapa yang melaju tercepat. Rentetan kemenangan atau podium juga menunjukkan kondisi terkini dari masing-masing pabrikan. Saat ini, beberapa pabrikan ternama tengah menghadapi masalah yang mengkhawatirkan.

Data tersebut mengungkapkan dan menunjukkan bahwa Yamaha sedang mengalami periode terburuknya, setelah menjalani 53 balapan tanpa kemenangan. KTM menyusul dengan 46, meskipun memimpin peringkat top speed tahun ini. Honda juga tengah mengalami kesulitan, dengan 40 balapan tanpa kemenangan, yang mencerminkan masalah sejak Marc Marquez meninggalkan mereka.

Di sisi lain, Ducati memutus tren penurunan dengan mendominasi baik dalam hal hasil maupun konsistensi. Aprilia, meskipun lebih baik dari yang lain, masih tertinggal dalam 20 balapan tanpa kemenangan.

Sepanjang sejarah MotoGP, beberapa pabrikan telah mengalami paceklik panjang tanpa kemenangan. Yamaha mengalami rentetan 25 balapan tanpa kemenangan antara tahun 2017 dan 2018, sementara Honda mencatatkan 24 balapan antara tahun 2021 dan 2023. Ducati mengalami rentetan terburuknya dengan 100 balapan tanpa kemenangan antara tahun 2010 dan 2016. Suzuki mencatatkan dua periode kritis: satu dari 85 balapan (2002–2007) dan satu lagi yang lebih panjang yaitu 113 balapan (2007–2016). KTM harus menunggu 60 balapan sejak debutnya pada tahun 2016 hingga meraih kemenangan pertamanya pada tahun 2020. Namun kasus yang paling ekstrem adalah Aprilia, yang membutuhkan 125 balapan sejak kedatangannya di MotoGP untuk mencapai puncak di Argentina 2022.