RiderTua.com – Ketika terjadi kekacauan di grid start GP Amerika yang dipicu oleh Marc Marquez, manajer tim Trackhouse Aprilia Davide Brivio tampak sangat kesal di garasi. Dia mengaku belum pernah mengalami situasi yang ‘aneh’ seperti itu dan seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi di grid start.
Tepat sebelum warm-up lap dimulai, Marquez tiba-tiba berlari meninggalkan grid start untuk mengganti motor dengan ban kering yang kemudian diikuti oleh sekitar 9 pembalap lain. Akibatnya balapan ditunda 10 menit dan dilakukan quick start dengan alasan keselamatan. Ini artinya, Marquez memberi keuntungan kepada mayoritas pembalap yang membuat keputusan ban yang salah di menit-menit terakhir (menggunakan ban basah alih-alih ban slick). Redundansi tersebut sedikit ‘menghukum’ pembalap yang telah membuat keputusan ban dengan benar.
Manajer Tim Trackhouse Kesal : Race Director Membuat Keputusan yang Salah!
Selama sighting lap, tim Trackhouse Racing memasang ban slick (kering) pada motor Ai Ogura dan kemudian setelah restart tetap memakai ban slick. Sebelum balapan dimulai kembali, Davide Brivio dengan marah mengatakan, “Sejujurnya, saya sangat kesal karena bukan begitu cara race director mengatur start balapan! Kami mengambil risiko dan membuat keputusan ban yang tepat.”

“Tapi ketika tiba saatnya balapan dimulai, mereka menghentikan semuanya karena beberapa pembalap meninggalkan grid start. Race director telah membuat keputusan yang salah! Mengapa kami tidak diizinkan memulai balapan dengan pilihan ban yang tepat? Sekarang semuanya hilang. Kami mengambil risiko, kami membuat keputusan yang tepat, dan sekarang semuanya hilang,” imbuh manajer asal Italia itu.
Kemarahan Brivio bisa dimengerti. Jika race director benar-benar mematuhi aturan dan memulai balapan tepat waktu sebagai balapan yang diguyur hujan, 9 pembalap termasuk Marc Marquez akan start dari pit line untuk warm-up lap dan kemudian harus melewati jalur drive-through selama balapan. Satu hal yang pasti, jika 9 pembalap termasuk barisan depan melaju melalui pit line sekali di bawah pembatas kecepatan, ini juga akan berdampak pada hasil.
Dalam situasi ini, tidak mengherankan jika jantung Davide Brivio berdetak kencang. Brivio bersama dengan seluruh tim Trackhouse memimpikan kemenangan di balapan kandangnya di Amerika. Ambisi mereka juga digagalkan oleh ketidakpedulian race director terhadap aturan yang mereka buat sendiri.
Ai Ogura juga kecewa dengan keputusan race director. “Menurutku ini benar-benar mengecewakan bagi tim saya karena mereka membuat pilihan yang tepat. Pada akhirnya, inilah yang terjadi. Siapa pun yang membuat keputusan benar tidak memperoleh apa pun dan siapa pun yang membuat keputusan salah juga tidak kehilangan apa pun,” kata rookie asal Jepang berusia 24 tahun itu kecewa.