RiderTua.com – Luca Marini menjalani akhir pekan yang solid di MotoGP Amerika. Dalam kualifikasi, rider Honda itu berhasil menempati posisi ke-7 dan kemudian finis di posisi ke-8 dalam sprint hari Sabtu. Dalam race utama hari Minggu, start dari P7 dia memulai dengan buruk dan mendapati dirinya berada di posisi ke-13 setelah beberapa tikungan. Kemudian rider berusia 27 tahun itu menghadapi dua rekannya Joan Mir dan Johann Zarco. Secara bertahap Marini merangsek naik ke depan dan pada lap ke-8 dirinya berada di posisi ke-10. Karena Marc Marquez, Fermin Aldeguer, dan Zarco crash, dia bisa menempati posisi ke-7. Namun, kemudian dia disalip oleh Enea Bastianini dan Marini melintasi garis finis di posisi ke-8.
Marini puas dengan hasil yang ditorehkannya, namun dia mengungkapkan bahwa pilihan bannya salah. “Saya sangat tidak puas dengan pilihan ban saya. Saya membuat dua kesalahan. Pertama, saya berbaris di grid start dengan ban hujan. Namun setelah red flag, saya bisa memasang ban slick. Kesalahan kedua saya adalah memilih ban depan dan belakang soft. Saya merasa sulit untuk memahaminya karena saya biasanya sangat hati-hati dan teliti dalam situasi seperti ini. Saya tidak pernah membuat kesalahan dengan pilihan ban saya,” ungkap adik Valentino Rossi itu.
Luca Marini P8 : Pilihan Ban Salah Tapi Saya Malah Bisa Melaju dengan Cepat
Ketika Luca Marini ditanya, mengapa dia memilih ban hujan terlebih dahulu? “Saya rasa itu karena pengalaman saya dalam latihan. Ada banyak air di lintasan, dan butuh waktu yang sangat lama untuk mengeringkan lintasan. Namun pada hari Minggu, lintasan benar-benar kering dalam waktu 10 menit. Sungguh luar biasa. Memang, hujan turun pada hari Jumat pagi dan cuaca lebih dingin. Pada hari Minggu, aspal panas dan trek mengering dengan sangat cepat. Saya sangat kecewa, karena hasilnya bisa jauh lebih baik,” jawab rider asal Urbino Italia itu.

Meski pilihan bannya salah, Marini tetap bisa mengambil hal positif dari kejadian ini. “Dengan pilihan ban yang salah, saya dapat melaju dengan sangat baik. Feel saya terhadap motor bagus, saya dapat melaju dengan mulus, dan memiliki kecepatan yang baik dan itu pun dengan ban yang salah. Itu berarti bahwa jika kami bekerja sama dengan baik, kami dapat memperoleh hasil yang sangat baik. Kita lihat saja seperti apa situasinya di Qatar. Saya perkirakan situasinya akan sedikit lebih buruk bagi kami,” jelas suami Martha Vicenza itu.
Tepat sebelum start, Marc Marquez berlari meninggalkan grid start untuk mengganti motor dengan ban kering yang kemudian diikuti oleh beberapa pembalap lain. Kekacauan pun terjadi dan start dibatalkan. Karena separuh pembalap yang ada lintasan mengikuti taktik Marquez, balapan pun ditunda 10 menit dan prosedur ‘quick restart’ diputuskan demi keselamatan.
Bagaimana Marini mengalami kekacauan tersebut? “Mereka menyebabkan kekacauan, tetapi mereka membuat pertunjukan lebih menarik. Tergantung bagaimana kita melihatnya. Bagi saya, itu menarik. Kita lihat apa kata penggemar tentang itu, apakah itu bagus atau buruk,” jawabnya sambil tersenyum.
Luca Marini adalah salah satu pembalap yang tidak masuk pit untuk mengganti motor. Karena semua pembalap di depannya keluar, Marini yang berada di posisi ke-7 di grid tiba-tiba berada di posisi terdepan. Kemudian dia juga memasang ban hujan. Akhirnya, dia juga diuntungkan dari kekacauan itu dan dia bisa beralih ke motor dengan ban kering dengan tenang.
Usai MotoGP Amerika, Marini naik ke peringkat 9 di klasemen. Seri berikutnya akan digelar di Qatar dalam dua pekan kedepan. “Menurutku kami akan lebih kesulitan di Qatar. Cengkeraman kami sangat minim di sana dan situasinya sangat berbeda dibandingkan dengan Austin. Namun, kami memastikan bahwa paket kami membaik di setiap seri. Di Austin, set-up kami mengalami kemajuan. Motornya bekerja lebih baik sekarang dan menyenangkan untuk dikendarai terutama saat memasuki tikungan. Kami harus terus bekerja seperti ini, ini menuju ke arah yang benar,” pungkas Luca Marini yang kontraknya akan berakhir pada akhir musim 2025 ini.