RiderTua.com – Paolo Pavesio, Manajer Umum MotoGP Yamaha mengklaim bahwa untuk musim ini (2025) telah meningkatkan catatan waktu untuk satu lap (kualifikasi), tetapi tidak dalam kecepatan balapan… Yamaha terus mencoba menemukan cara agar kembali kompetitif di MotoGP. Harapan pabrikan yang berlaga di MotoGP yang berbasis di Iwata itu tampak tinggi setelah tes pramusim Sepang, di mana mereka menyelesaikan lima hari pengujian di trek berkat Shakedown yang dapat mereka ikuti melalui sistem konsesi. Di sana, Fabio Quartararo finis dengan waktu tercepat ketiga dan kecepatan balapan yang sangat kompetitif.
Yamaha Meningkat Saat Kualifikasi, Namun Masih ‘Loyo’ dalam Balapan
Namun, pabrikan Jepang itu sejak itu tidak bergerak ke arah yang lebih baik setelah menjalani musim, baik di Thailand maupun Argentina. Dan tanda paling kuat dari ini adalah apa yang terjadi di Termas de Río Hondo. Dalam kualifikasi, baik Quartararo (P-7) dan Alex Rins (P-12) berhasil menyelinap ke Q2. Namun balapannya lebih buruk: dalam sprint, tidak ada satu pun M1 yang mencetak poin Quartararo P-10 sebagai pembalap terbaik merek tersebut yang artinya diluar zona poin… dan dalam balapan panjang hari Minggu, Rins mencetak lima poin dengan finis di urutan kesebelas, Jack Miller berada di urutan ke-13 dengan motor Pramac, dan Quartararo finis di urutan ke-14 setelah balapannya dirusak oleh kontak awal dari Marco Bezzecchi (Miguel Oliveira tidak ikut balapan karena cedera).
Dengan hasil ini tampaknya optimisme musim dingin telah berubah menjadi kekecewaan terutama disampaikan oleh para pebalap, dimulai dengan Quartararo. Juara dunia 2021 itu mengatakan setelah hari Minggu di Termas bahwa ia mengharapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari hasil yang didapat dalam hal kemajuan, dan dia awalnya berpikir mereka telah membuat langkah maju, tetapi sayangnya, tidak demikian.
Dalam sebuah video untuk kanal YouTube Yamaha sendiri, Paolo Pavesio, Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing setelah menggantikan Lin Jarvis setelah pensiun, menjelaskan bahwa M1 memang telah membuat langkah maju dalam satu putaran (single lap), sebuah masalah yang telah ditunjukkan oleh para pembalap pada lebih dari satu kesempatan ( kurangnya kecepatan saat kualifikasi). Namun, yang tampaknya terjadi adalah stagnasi dalam kecepatan balapan, suatu area di mana mesin Jepang tersebut telah tampil dengan baik sebelumnya.
“Meskipun akhir pekan yang rumit, namun, ada beberapa hal positif yang dapat diambil darinya, seperti kecepatan satu putaran yang memungkinkan kami untuk langsung masuk ke Q2 dengan dua pembalap. Ini berarti bahwa motor telah meningkat dalam aspek ini, meskipun akhir pekan itu sulit dalam hal kecepatan balapan… Kami benar-benar berjuang untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara memanfaatkan potensi kami dan mengelola traksi saat keluar tikungan. Hal ini jelas memengaruhi performa keseluruhan pembalap kami, meskipun tiga dari mereka finis dengan perolehan poin dalam balapan utama. Sayangnya, Fabio kurang beruntung karena ditabrak oleh rivalnya di awal balapan. Bagaimanapun, kami sangat termotivasi dan menantikan balapan lagi dalam dua minggu di Austin,” pungkas Pavesio..
