RiderTua.com – Senioritas Pecco Bagnaia di garasi tim pabrikan Ducati tertutupi oleh performa menakjubkan rekan setim barunya Marc Marquez yang berhasil memenangkan dua sprint race dan dua grand prix dalam dua seri pertama MotoGP musim 2025. Dominasi Marquez diprediski bakalan berlanjut pada seri ketiga di COTA Texas yang secara historis menjadi trek favoritnya. Dan yang mengherankan lagi, bahkan Bagnaia tertinggal jaug dari Alex Marquez yang mengendarai motor Ducati yang lebih ‘tua’.
Rentetan hasil yang mengecewakan membuat Bagnaia memutar otak untuk mengatasi kesulitannya di awal musim. Kemudian rider asal Turin Italia itu memutuskan akan kembali menggunakan spesifikasi motor yang lebih dekat dengan Desmosedici 2024.
Pecco Bagnaia Kecewa dan Terluka Tapi Dia akan Menganalisa Semuanya dan Kemudian Bangkit
Pengamat MotoGP Neil Hodgson dari TNT Sports mengungkapkan bahwa Pecco Bagnaia kurang nyaman dengan bagian depan Desmosedicinya. “Bagian depan motor sangat penting karena itulah nuansa motornya. Dia cukup terbuka dan rentan terkait situasi ini. Itulah yang saya lihat. Dia tidak tampak seperti dirinya sendiri. Menurutku itu adalah efek dari ‘gelombang kejut’ dari kehadiran Marc Marquez. Tekanan, ekspektasi, dan sorotan besar yang selalu menyertai Marc membuat Pecco kehilangan semangat,” ujar Hodgson.

Hogson menambahkan bahwa Pecco meragukan kemampuan dirinya sendiri. Dalam kondisi seperti itu, hal nomor 1 yang biasanya dilakukan pembalap adalah berusaha lebih keras. Sayangnya, hal itu justru berakibat negatif karena ketika terlalu memaksakan diri maka motornya menjadi tidak stabil, catatan waktu lebih lambat dan pembalap bisa terjebak dalam penurunan performa yang berkelanjutan.
Namun Neil Hodgson juga menegaskan, “Pecco Bagnaia adalah juara dunia tiga kali yang sangat cerdas. Dia akan menganalisis semua itu dan kembali dengan rencana yang berbeda.”
Musim lalu Pecco Bagnaia gagal dalam mempertahankan gelar dunia dari Jorge Martin meskipun memenangkan 11 balapan utama. Dengan mesin yang sama, Martin yang berada di tim satelit Pramac berhasil merayakan gelar dunia MotoGP musim 2024 pada balapan final di Barcelona.
Michael Laverty menambahkan, “Kemungkinan Bagnaia masih terguncang dari kekecewaan itu. Dia terluka saat itu terjadi, lalu dia punya kesempatan di pramusim untuk membangun kembali. Lalu dia harus melakukannya lagi karena rekan setimnya mengalahkannya di setiap sesi. Sulit untuk bangkit kembali. Selain itu, dia merasa motornya tidak senyaman tahun lalu.”
“Marc sedang merayakan kemenangan, begitu pula tim. Dia tidak bisa menghindarinya. Dia duduk di sana sambil berpikir ‘jauhkan saya dari itu’,” pungkas Neil Hodgson.
Jika Marc Marquez kembali menang di GP Amerika, maka keunggulan Marquez di puncak klasemen akan sangat ‘menakutkan’. Bagnaia akan menunggu balapan di sirkuit yang menguntungkannya di Eropa untuk membalikkan keadaan, tapi saat itu tekanan akan semakin kuat untuk segera menang guna memangkas defisit dari rekan setimnya itu.