RiderTua.com – Dalam duel Raul Fernandez melawan Enea Bastianini, fairing Aprilia RS-GP dan KTM RC16 saling bersenggolan dan menyebabkan pembalap Tech3 KTM itu keluar lintasan dan kemudian jatuh. Meskipun Bastianini mampu bangkit dan melanjutkan balapan, perilaku Raul tersebut tetap diganjar dengan long lap penalti. Setelah menjalani hukuman, rider Trackhouse Aprilia akhirnya finis di posisi ke-15 dengan mencetak 1 poin.
“Tidak dapat disangkal, saya menyenggol Enea. Namun, itu jelas bukan manuver yang kasar. Kita juga dapat melihatnya dari fakta bahwa, tidak ada satu pun winglet di motor saya yang rusak. Meskipun saya tidak senang dengan situasi balapan tersebut, secara keseluruhan saya harus memuji kerja stewards FIM. Saya melihat ada peningkatan yang jelas dibandingkan dulu. Intinya, ada dialog antara kami. Kami para pembalap didengarkan dan stewards juga menyampaikan sudut pandangnya. Komunikasi kami membaik dan semua pembalap mendapat manfaat dari itu. Itulah mengapa saya senang meski kena penalti,” ungkap Raul.
Raul Fernandez : Tidak Senang dengan Penalti Itu Tapi Saya Memuji Kerja Stewards
Hasil yang ditorehkan Raul Fernandez dalam 4 balapan tidak terlalu mengesankan. Setelah 4 dari 44 balapan musim ini, dia berada di peringkat 20 dengan mengumpulkan 1 poin tepat di belakang mantan rekan setimnya Miguel Oliveira dengan selisih 1 poin dalam klasemen. BTW, seperti Jorge Martin, Raul juga mengalami crash pada hari pertama tes di Sepang dan harus menjalani operasi. “Saya masih merasakan sakit setelah absen di sebagian besar tes pramusim. Secara fisik, saya masih belum dalam kondisi prima hingga sekarang. Saya rasa, saya butuh waktu hingga Qatar untuk mengembalikan kondisi fisik saya ke 100 persen,” jelas rider berusia 24 tahun itu.

Kemudian rider Spanyol itu menjelaskan, “Setelah jeda panjang, awalnya kami menggunakan set-up yang berbeda dari Thailand. Di Las Termas, menjadi jelas bahwa strategi kami salah. Pada hari Sabtu usai sprint, saya dan tim berdiskusi hingga larut malam dan saya rasa kami memulai kembali dengan baik. Saya berada di posisi terakhir setelah menjalani penalti tetapi kemudian saya berhasil mencatat waktu yang sangat baik dan merasa sangat nyaman. Pada hari Sabtu, saya tidak memiliki peluang melawan Fabio Quartararo tetapi pada hari Minggu saya lebih cepat darinya.”
“Itulah mengapa saya optimis pada balapan berikutnya di Austin. Fakta bahwa bersama Aprilia Maverick Vinales tidak terkalahkan pada 2024 di sana, tentu saja juga terlintas di benak saya,” pungkas kakak Adrian Fernandez (Moto3) itu. Balapan berikutnya GP Amerika digelar pada 28-30 Maret.
Namun sirkuit COTA di Austin dikenal sebagai sirkuit yang ‘menyiksa’ fisik para pembalap. Campuran manuver pengereman keras, banyak perubahan arah, dan banyaknya gundukan membuat motor dan pembalap dituntut prima. Pembalap di kelas manapun yang tidak dalam kondisi fit, dipastikan tidak akan bisa menempati posisi teratas di GP Amerika.