RiderTua.com – Dua legenda balap motor asal Italia Giacomo Agostini (122 kemenangan) dan Valentino Rossi (115) berada di peringkat 1 dan 2 dalam daftar pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak sepanjang masa. Dengan kemenangan ke-90 Marc Marquez di GP Argentina, rider tim pabrikan Ducati itu berhasil menyamai rekor kemenangan Angel Nieto. Dengan 22 balapan utama per musim (sprint tidak dihitung), secara teoritis Baby Alien dapat melampaui rekor kemenangan yang dibukukan Rossi dan Agostini pada akhir kontraknya dengan Ducati Lenovo selama 2 tahun kedepan.
Ketika Agostini ditanya, bagaimana jika Marquez sukses mengalahkan rekornya? Legenda balap berusia 82 tahun itu menjawab, “Tentu saya tidak mau dia sukses. Saya tidak akan senang sama sekali, tetapi saya akan mengucapkan selamat kepadanya. Dia pantas mendapatkannya.”
Giacomo Agostini : Tentu Saya Tidak Mau Marc Marquez Mengalahkan Rekor 122 Kemenangan Saya
Selain diprediksi mampu melampaui jumlah kemenangan dalam balapan, Marc Marquez juga berpeluang menyamai rekor gelar dunia yang dibukukan Valentino Rossi yakni 9 gelar dunia (di semua kelas) atau 7 gelar dunia MotoGP pada akhir musim ini.
Giacomo Agostini mengungkapkan, “Tahun ini Marc menargetkan untuk memenangkan gelar dunia ke-9nya dan menyamai Rossi. Jika dia berhasil, target berikutnya adalah gelar ke-10. Dia tidak akan memikirkan hal lain. Namun semua pembalap akan melakukan hal yang sama. Menang itu luar biasa.”
Jika Marc Marquez berhasil meraih gelar ke-10, ini artinya dia akan menjadi pembalap tersukses di era modern. Tetapi masih belum bisa menandingi 15 gelar dunia yang dibukukan Agostini mulai dari tahun 1960-an hingga 70-an dan Angel Nieto yang berada di peringkat 2 dalam daftar dengan membukukan 13 gelar dunia.
Marc Marquez tidak terkalahkan dalam dua balapan akhir pekan pertama musim 2025 sejak bergabung dengan tim Ducati Lenovo. Sementara rekan setimnya Francesco Bagnaia belum pernah mengunggulinya dalam sesi apa pun musim ini. Agostini memprediksi, Marc tidak akan mengendurkan tekadnya dan akan terus berjuang menyapu bersih kemenangan di setiap akhir pekan. “Dia akan bertekad memenangkan semua balapan yang dijadwalkan termasuk sprint (44 balapan) tanpa menyisakan sedikit pun. Dia akan mencoba, kita dapat bertaruh. Jika berada di posisinya, kita pasti akan melakukan hal yang sama,” ujar Agostini.

Bagaimana dengan Pecco Bagnaia? “Kita tidak memenangkan dua kali gelar dunia secara kebetulan. Pecco lebih suka melakukan sesuatu dengan tenang, dia ingin semuanya berada di bawah kendalinya. Seperti dia, saya juga sangat teliti. Saya memiliki kepekaan yang tinggi dalam membalap dan ingin mengendalikan detail terkecil. Seperti contoh Mike Hailwood, kita dapat memberinya motor apa pun dan dia akan langsung gas pol sangat cepat. Jika kami menukar motor sebelum balapan, dia akan mencatat waktu yang sama dengan motor saya tetapi saya akan lebih lambat 1 detik dengan motornya,” pungkas Giacomo Agostini.