RiderTua.com – Untuk race hari Minggu di Las Termas, Yamaha merekomendasikan untuk memilih ban medium untuk balapan 25 lap. Namun Alex Rins menentangnya dan memilih untuk menggunakan ban soft meskipun ban tersebut akan cepat aus dan akan kesulitan mencapai garis finis. Rider berusia 29 tahun itu lebih memprioritaskan performa awal dan ingin sedikit merasakan kesenangan dalam situasi yang sulit, ketimbang ketahanan jangka panjang. “Saya memberi tahu tim, ‘biarkan saya menikmati setidaknya paruh pertama balapan,” ujar rider Spanyol itu.
Start dari posisi ke-12, Rins bertahan di posisi itu hingga garis finis kemudian naik ke posisi ke-11 setelah Ai Ogura (Trackhouse Aprilia) didiskualifikasi. Rins menjadi pembalap Yamaha terbaik di depan Jack Miller (Pramac) yang finis ke-13) dan rekan setimnya Fabio Quartararo yang finis ke-14 yang berhasil melanjutkan balapan setelah kontak di tikungan pertama dengan Marco Bezzecchi (Aprilia).
Alex Rins Ngeyel Pakai Ban Soft : Biarkan Saya Menikmati Setidaknya di Paruh Pertama Balapan
Para pembalap Yamaha mengeluhkan kurangnya cengkeraman pada bagian belakang selama akhir pekan di Argentina. Dan kesulitan ini dipertegas ketika Luca Marini (Honda) menyalip Alex Rins sebelum pertengahan balapan dan kemudian unggul lebih dari 5 detik. Dengan RC213V, pembalap asal Italia itu akhirnya berhasil finis ke-10.

“Hari yang sulit. Lebih sulit lagi karena keputusan saya membalap dengan ban soft. Tim merekomendasikan ban medium, tetapi saya berkata kepada mereka, ‘biarkan saya menikmati setidaknya paruh pertama balapan’. Karena sangat sulit ketika kita mencoba memberikan yang terbaik dan hasilnya tidak terlalu bagus. Jadi kita hanya perlu menikmatinya. Dan hari ini cukup jelas, setelah Marini menyalip saya dia unggul 5 detik dari saya. Inilah kenyataannya sekarang. Mendapat posisi lebih dari ini sulit dilakukan,” ungkap Rins.
Berbeda dengan Honda yang saat ini berhasil menempati peringkat 2 dalam klasemen konstruktor, Yamaha menghadapi kenyataan pahit berada di posisi terakhir.
Rins mengonfirmasi bahwa bagian depan M1 tetap kuat, tetapi masalah sebenarnya terletak pada traksi dan cengkeraman tepi yang memaksanya menunggu lebih lama untuk mendapatkan suhu ideal sebelum memuntir gas. “Saat sesi pemanasan, saya mencoba menyalurkan tenaga mesin di lintasan seperti motor Moto2. Dan itu lebih baik dan lebih sedikit spin. Tetapi kemudian saya terjebak saat keluar dari tikungan,” jelas Rins.
Balapan berikutnya akan digelar di COTA (28-30 Maret), tempat dimana Alex Rins memenangkan balapan MotoGP untuk Suzuki dan Honda. “Saya cukup bagus di COTA, tetapi saya juga pernah naik podium di Argentina. Saya tidak suka membandingkan, tetapi jelas Marc Marquez kesulitan dengan Honda tapi sekarang dia menjadi acuan dengan Ducati. Itu kombinasi antara motor dan pembalap,” pungkas Rins.