RiderTua.com – Benar-benar balapan akhir pekan yang mengecewakan bagi Fabio Quartararo. Rider Yamaha itu berada di posisi ke-7 di kualifikasi lalu hanya finis di posisi ke-10 tanpa poin dalam sprint hari Sabtu. Pada race hari Minggu, awalnya dia start dengan baik dari posisi ke-7, tetapi kemudian Marco Bezzecchi menabrak bagian belakang M1-nya di tikungan pertama. Saat itu pembalap Aprilia itu terlalu lambat mengerem dan harus menghindari Franco Morbidelli (VR46 Ducati) yang melaju di depannya sehingga dia menepi sedikit ke kiri tetapi Quartararo menghalangi jalannya. Bez terjatuh sementara El Diablo berhasil bertahan diatas motor dan melanjutkan balapan tapi berada di di barisan paling belakang.
“Tidak banyak yang bisa dikatakan. Kontak dengan Bezzecchi di tikungan pertama sangat disayangkan. Saya harus melebar dan berada di posisi terakhir. Tapi kecepatan saya juga tidak terlalu bagus sepanjang akhir pekan. Mungkin bisa menyelesaikan balapan beberapa posisi lebih tinggi, karena ketika start dari posisi itu maka biasanya kita akan mempertahankan posisi itu atau berubah sedikit. Itu adalah akhir pekan yang sangat sulit, terutama dalam hal kecepatan kami,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu.
Fabio Quartararo P14 : Kontak dengan Bezzecchi Sangat Disayangkan Tapi Kecepatan Kami Memang Buruk Sekali

Pada akhirnya Fabio Quartararo finis di posisi ke-14 dan meraih 2 poin setelah mendapat manfaat dari diskualifikasi Ai Ogura (Trackhouse Aprilia). Apakah ada hal positif yang bisa dipetik dari balapan akhir pekan di Termas? “Bagi saya tidak ada hal positif dan saya rasa itu tidak ada gunanya bagi kami. Tetapi mungkin kecepatan kami pada satu lap di kualifikasi dapat diterima, karena kami hanya terpaut 0,15 detik dari barisan depan. Tapi kecepatan kami buruk sekali, mungkin kami bisa memperbaikinya pada balapan berikutnya,” jawab El Diablo kecewa.
Balapan berikutnya akan berlangsung di COTA Austin (28-30 Maret). Apakah Quartararo punya target khusus? “Setiap kali saya punya ekspektasi, yang terjadi justru sebaliknya. Itulah mengapa saya lebih suka tidak memiliki ekspektasi apa pun,” tegas rider berusia 25 tahun itu.
Pada tes pramusim di Sepang dan Buriram, Quartararo menjadi salah satu pembalap tercepat di lintasan bersama Yamaha. Tetapi setelah itu semuanya tidak berjalan baik untuknya. “Saat berada di trek yang sama selama 5 hari berturut-turut dengan motor MotoGP, kita mendapatkan banyak cengkeraman dan keausan karet ban. Bahkan dalam tes usai balapan utama seperti di Jerez, kami sangat cepat dibandingkan saat balapan. Begitu kondisinya sedikit buruk, kami membuat ban menjadi overheat. Menguji banyak hal seperti akhir pekan ini, tidak membuatnya lebih mudah,” pungkas rekan setim Alex Rins itu (finis ke-11 di GP Argentina).