RiderTua.com – Marc Marquez berhasil meraih kemenangan keduanya dalam balapan utama di seri Argentina hari Minggu lalu. Namun pembalap Ducati itu tidak sepenuhnya percaya diri dengan hasil tersebut, karena ia mengalami kesulitan selama balapan, dengan Alex Marquez yang sempat memimpin perlombaan.
Meski begitu, juara dunia MotoGP delapan kali tersebut mampu menyalip pembalap Gresini tersebut dan merayakan kemenangannya ini bersama adiknya. Hasil tersebut menjadi kemenangannya yang ke-750, sekaligus menandai kemenangan ke-90, menyamai Angel Nieto.
Marc Marquez: Saya Banyak Berbicara dengan Doohan Saat Ia Berada di Rumah
Marc menyebut penampilannya sudah cukup bagus, meski ia jauh lebih banyak ‘berkeringat’ ketimbang di Thailand. Mengenai 90 kemenangan di balapan utamanya, ia menyebut seluruh tim sudah menyiapkan penghormatan ini untuk Angel Nieto, khususnya untuk balap motor Spanyol.
Pembalap kelahiran Cervera tersebut melihat jalannya balapan tidak terkendali seperti yang diduga. Sebab Alex melaju sangat cepat, sementara ia hampir jatuh dua atau tiga kali, sehingga ia harus memacu lebih dari yang seharusnya. Rencananya pada awalnya yaitu mencoba memimpin seluruh balapan, namun ia membuat kesalahan di tikungan 1.
“Saya memutuskan untuk menunggu sampai ke tikungan 5, yang merupakan satu-satunya tikungan yang bisa kulihat, tapi dia keluar dari tikungan 3 dengan baik, dan sebenarnya Alex sudah mengejutkanku. Saya tahu dia mampu melakukan apa saja, dan untuk saat ini dia menjadi saingan utama untuk perebutan gelar juara,” katanya.
Marc cukup terkesan melihat adiknya yang sempat memimpin balapan, dimana ia masih memikirkan bagaimana cara ia bisa melewati Alex di tikungan 3 atau 6 pada beberapa putaran meski ia tahu tikungan seperti itu sulit baginya. “Dia melaju dengan cara tertentu. Setiap putaran, dia akan unggul 0,1 detik dariku di tikungan tersebut, sementara saya menghabiskan seluruh putaran hanya untuk memikirkan bagaimana saya akan melakukannya. Di satu sisi, saya menikmatinya. Di sisi lain, saya tidak menikmatinya dan terus melaju kencang, tapi saya sangat senang.”
Rencana Alex dan Marc
Pol Espargaro sempat bertanya kepada Marc soal perubahan kecepatan yang dialami di paruh kedua balapan, saat Marc bersaudara tersebut sama-sama mencatatkan lap tercepat. Pol cukup terkejut dengan kerendahan hati Alex, yang tidak ingin mengincar kemenangan meski berada di posisi kedua klasemen kejuaraan,. “Menurutku yang terpenting yaitu saya dan Alex bersikap sangat jujur, dan sebelum balapan kami saling berbagi ban mana yang terbaik untuk dipakai,” lanjutnya.

Sebelum balapan, Marc memberitahu Alex rencana balapan yang ia miliki kalau ia memimpin, dan itu menjadi rencana yang menurutnya harus dilakukan. Namun ia jujur tentang apa rencananya karena Alex harus menghemat ban, dan mengaku tidak masalah kalau pembalap lainnya mengikuti keduanya selama sepuluh lap pertama.
“Tetapi ketika saya mencoba menyalipnya dan di lap itu dia mencatat waktu 38,2 detik, saya juga membalasnya dengan lap time yang sangat cepat. Disitulah dia benar-benar mengejutkanku. Saya bahkan ragu apakah saya akan mempertahankan posisi kedua atau tidak, namun saya melihat bannya mulai sedikit mengalami penurunan performa,” akunya.
Marquez juga menyamai Mick Doohan, dimana ia mencetak hat-trick ganda selama balapan akhir pekan. Marc mengenang momen ketika ia sering berbincang cukup lama dengan Doohan ketika dia berada di rumah. Untuk menyamai dan dibandingkan dengan semua legenda MotoGP sudah menjadi suatu kehormatan.
“Ada satu hal yang lebih penting dari segalanya, yaitu memiliki akhir pekan yang sempurna bersama adikku. Tahun ini Alex akan memenangkan balapan karena dia akan menjadi lawan tanggu dan akan ada trek yang cocok untuknya, dan saya bangga dengan cara kerjanya, dan juga bangga dengan cara kita bekerja di tim masing-masing,” pungkasnya.