RiderTua.com – Dani Pedrosa menyoroti penampilan luar biasa Marc Marquez selama balapan di Termas de Río Hondo. Marc mampu mendominasi balapan dengan penampilan yang sempurna. Mantan pembalap tersebut menganalisa strategi pembalap pabrikan Ducati tersebut, serta reaksi para pesaingnya selama hari Sabtu lalu.
Menurut Pedrosa, kunci kemenangan terletak pada start yang bagus. Ia menyebut Pecco Bagnaia seharusnya bisa melakukan start yang lebih baik dari Marc dengan menyalipnya di dua tikungan pertama. Namun Marc tidak memberi Pecco kesempatan untuk memperkecil jarak. Hasilnya Marquez melakukan start dengan sempurna dan tidak memberi para pesaingnya pilihan sejak awal, sesuatu yang sudah ditunjukkannya pada dua balapan sebelumnya di Thailand.
Dani Pedrosa: Marc Marquez Tidak Menyisakan Apapun untuk Pembalap Lainnya

Selain dominasi Marc, Alex juga memainkan peran penting. Selama paruh pertama balapan, ia terlihat kehilangan posisi dan tertinggal dari kakaknya, sehingga Bagnaia berusaha menyalipnya. Namun Alex melindungi posisinya dari pembalap asal Italia tersebut dengan membuka gasnya dan mampu mengejar Marc, dan dari situ ia mulai melaju dalam catatan waktu 1 menit 37 detik. Dengan strategi yang direncanakan dengan baik, Alex tidak hanya mengamankan posisi kedua, tetapi juga mencegah Bagnaia untuk mendekati Marc.
Dominasi Marc Marquez tidak hanya karena bakatnya, tetapi juga adaptasinya dengan Ducati yang begitu cepat. “Dia mengendarai Ducati seperti mengendarai motor yang sudah sangat dikenalnya. Semua yang Marc lakukan sudah cukup bagus sejauh ini, dan dia tidak menyisakan satupun ruang untuk pembalap yang lain,” ungkapnya.
Kemudahan dalam memaksimalkan potensi motor barunya ini sudah membuat repot para pesaingnya, terutama Bagnaia yang mencoba mengimbangi kecepatannya dengan Marc, tapi tidak berhasil. Pedrosa menyebut Bagnaia sudah tahu sirkuit Termas menjadi sirkuit yang dikuasai Marquez. Namun ia memberikan segalanya untuk mencoba sedekat mungkin dengan rekan setimnya tersebut.

KTM Kesulitan
Sementara itu, KTM mengalami hari yang sulit selama Sprint, dengan Pedro Acosta yang menjadi pembalap terbaiknya finis di posisi ke-9. Walau demikian, Pedrosa memuji penampilannya, meski ia mencatat KTM masih memiliki ruang untuk perbaikan agar menyamai pembalap teratas.
Balapan tersebut juga diwarnai dengan crash yang dialami Brad Binder setelah disenggol Franco Morbidelli pada lap pembuka, dan itu menjadi insiden yang memengaruhi performa tim. “Itu sangat disayangkan karena Binder merupakan pembalap yang biasanya memiliki kecepatan yang bagus dalam balapan Sprint, dan seharusnya ia bisa bersaing di barisan depan,” katanya.
Meski Marquez bersaudara yang mendominasi, pembalap lainnya juga tampil dengan baik. Seperti Johann Zarco yang mencapai posisi terbaik bagi Honda dalam balapan Sprint. “Zarco akan menjadi salah satu pembalap yang harus dikalahkan dalam balapan Sprint, karena ia tidak memulai dengan baik, namun ia berhasil bangkit dan mempertahankan kecepatannya. Ia juga mampu menekan Bagnaia dan mencoba finis di podium,” pungkasnya.